Kamis, 30 Juni 2022

Bab 104


 

Saat Kinan dan Dinar sedang dalam perjalanan pulang kerumah sambil terus mengobrol disepanjang perjalanan.Kinan cukup tercubit hatinya dengar cerita kehidupan Dinar.Ia merasa iba dan Kinan juga punya ide untuk membantu Dinar mewujudkan mimpinya. 

Saking enaknya mengobrol tak terasa mereka berdua sudah sampai dikediaman Rayen.Dan Kinan tanpa ragu melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah.Dengan Dinar yang ikut mengekor di belakang Kinan. 

"Mbak sepertinya ada tamu yang datang".Ucap Dinar yang melihat mobil asing terparkir di halaman depan. 

"Mungkin tamunya Om Bagas,atau kak Ipar".Jawab Kinan acuh. 

Kinan kembali melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah tapi keadaan rumah sepertinya sangat sepi hanya ada art yang sibuk mengerjakan tugas mereka masing masing. 

Kok kayanya sepi banget,kemana semua orang bik???". Tanya kinan setelah ia sudah berada si dapur dan mengambil jus jambu kesukaannya yang sudah disiapkan diatas meja bar.Tentu saja atas perintah Vitria karena Kinan selalu meminum jus itu ketika ia sudah selesai joging. 

"Nyonya besar dan Nyonya Lea sudah berangkat ke butik Nyonya Mona non.Tadi sekalian nganter den Jery dan Non Jeny sekolah. 

"Apa Oma juga ikut Mommy pergi kebutik Tante Mona???".Tanya Kinan lagi karena ia tahu jika mama mertua kakaknya punya butik terkenal di kota ini dan memiliki cabang disetiap kota kota besar tersebar diseluruh indonesia. 

"Oh kalo Oma beliau sudah pulang ke rumah tadi diantar sopir non". 

"Deddy juga ikutan ninggalin Kinan???".Kinan mulai cemberut karena ditinggal oleh keluargannya begitu saja. 

"Tuan Max dan Tuan Bagas ada diruang kerja tuan Rayen non bersama tamunya tuan Bagas".Ucap Art itu. 

"Oh yaudah,kirain Kinan ditinggal sendiri".Sahut Kinan kembali tersenyum kepada Daddy nya selalu saja membuatnya nyaman.Dan tidak pernah meninggalkan sendirian. 

Kinan langsung masuk kedalam kamarnya setelah beranjak dari dapur.Ia tidak sadar jika sejak tadi ada sepasang mata yang sedang menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan. 

"Gadis itu lagi.Kenapa dia ada dirumah Kak Rayen???".Ada hubungan apa dia dengan keluarga ini???".Gumamnya lalu kembali melangkah kelantai atas menuju ruang kerja Rayen kembali.Dimana ia baru saja keluar dari toilet yang ada dilantai bawah tak sengaja melihat Kinan yang sedang mengobrol dengan Art di dapur.Tapi ia tidak bisa mendengar dengan jelas apa yang sedang mereka obrolkan karena jaraknya lumayan agak jauh dari toilet. 

Kinan langsung bergegas membersihkan diri setelah masuk kedalam kamar.Dan setelah 30 menit gadis itu keluar dan tampilan yang lebih segar.Ia pun sudah rapi dengan pakaian sedikit santai tak lupa ia memakai make up naturalnya. 

"Selesai".Gumamnya senang karena ia berniat meyusul mommy nya ke butik Mona sekaligus ia juga ingin melihat hasil karya mama mertua kakak iparnya itu secara langsung di tokonya.Karena mommy nya juga selama ini selalu memesan pakaiannya di butik Mona.Sejak tahu jika mama mertua Lea punya butik fashion yang bagus. 

Kinan juga sudah menghubungi mommynya untuk meminta alamat butik Mona.Dengan senyum yang selalu mekar membutnya semakin terlihat cantik dan begitu manis.Kinan keluar dari kamarnya yang ada di lantai atas tidaklah jauh dari kamar Lea dan Rayen. 

Saat Kinan baru membuka pintu bersamaan itu juga pintu ruangan kerja Rayen yang ada di pojokan lantai itu ikut terbuka. 

"Daddy,Om".Siapa Kinan sambil berjalan mendekati Deddy nya dan Bagas. 

"Mau kemana sayang???".Tanya Max begitu melihat penampilan putrinya yang sudah rapi. 

"Kinan mau nyusul mommy dan kak Lea ke butiknya Tante Mona dad".

"Sama siapa perginya???".Kamu kan belum hafal dan paham betul kota ini sayang".Ucap Max sedikit khawatir karena Kinan dibesarkan di negaranya dan juga baru dua kali ini menginjak kota Jakarta. 

"Taksi online dad.Ayolah Kinan sudah besar dad.Kinan tidak akan tersersat".Bujuk Kinan yang melihat Daddy nya yang mulai posesif. 

"Biar Kinan di antar Raka saja ya,kebetulan Raka juga mau keluar".Celetuk Bagas membuat Kinan mengerutkan keningnya. 

"Raka..."Panggil Bagas saat Raka baru saja selesai menerima telpon dan masih saja berada didalam ruangan kerja Rayen. 

"Iya om".Jawab Raka setelah ia keluar dari ruangan Rayen.Membuat Kinan langsung melotot sempurna.Bahkan Kinan sambil menganga. 

"Kamu tolong anterin Kinan ya ke butiknya mamanya Rayen.Bukanlah kalian satu arah".Ucap Bagas membuat Raka sedikit bingung karena ia belum menyadari kehadiran Kinan dibelakang nya. 

"Dia anak bungsu saya nak Raka.Kinan baru 2 kali ini menginjak kota Jakarta nak.Jadi dia belum paham betul seluk beluk kota ini.Kamu bisa kan sekalian anterin dia dulu???". Sambung Max yang melihat keraguan diwajah tampan Raka itu. 

"Sayang.."Ucap Max membuat Kinan langsung sadar dari lamunanya karena terpana akan ketampanan wajah pria yang ada dihadapnya saat ini."Kamu mau kan barengan sama Raka???".Tanya Max lagi. 

"Dia siapa Dad???".Kinan malah balik bertanya. 

"Raka ini adiknya Rayen kakak ipar kamu Kinan".Sahut Bagas sambil tersenyum jahil. 

"Kak ipar punya adik???".Kenapa kak Kinan tidak bilang???".Kinan terlihat lesu. 

"Iya adik dari dua orang tua yang berbeda ".Jawab Bagas lagi sambil tersenyum.Mebuat Kinan semakin bingung."Raka anak dari sahabat om Kinan.Jadi jika kalian ingin menjalin kasih tidak masalah".Sambung Bagas sambil terkekeh dan meenpuk bahu Raka. 

"Ihhh..Om Bagas".Rengek Kinan sambil menundukkan kepalanya menahan malu sedangkan Raka hanya setia dengan wajah datarnya saja. 

Max pun ikut terkekeh melihat wajauh putrinya sudh merah bak udang rebus."Om titip Kinan ya nak,Tolong antarkan dia kebutik Mona!!!".Ucap Max sambil menepuk bahu Raka.Dan Raka hanya menjawab dengan anggukan kepala saja. 

Sedangkan Bagas yang sudah melangkah pergi di ikuti oleh Max hanya geleng geleng kepala saja melihat sikap Kinan dan juga Raka. 

"Mau pergi sekarang???".Tanya Raka datar.Kinan hanya mengangguk setuju.Dan Kinan pun mendahului langkah Raka untuk turun kelantai bawah. 

Kinan juga tidak tahu jika saat ini Raka nampak menarik sudut bibirnya ketika melihat raut wajah Kinan seperti itu membuatnya gemas saja. 

"Hais...Ayolah Raka apa kau sedang jatuh cinta sekarang???". Kau baru melihatnya dua kali Raka,omong kosong tentang kata jatuh cinta pada pandangan pertama itu".Gumam Raka sambil melangkahkan kakinya. 

Sedangkan Kinan saat ini pun tak jauh beda dengan Raka ia tersenyum sambil berkata dalam hati".Apa ini yang dinamakan kebetulan atau memang takdir???". Ternyata aku bisa bertemu kembali dengannya.Rasanya aku ingin menetap saja di negara ini". Batin Kinan senang.  





Selanjutnya
Sebelumnya

0 comments: