Rabu, 29 Juni 2022

Bab 101


 

Saat dikediaman keluarga Bagaskara sedang berkumpul tepatnya dirumah Rayen. Suasana semakin hangat karena kedatangan tuan max dan keluarganya. Bukan hanya itu saja keahlian dan kekonyolan Rayen membuat semua orang bisa ikut merasakan senang. Bahkan sekarang sikap Rayen sangat berubah 180 derajat. Yang dulunya hanya memasang muka datar tanpa ekspresi bahkan sangat dingin. Sekarang malah berubah menjadi sosok pria yang menjengkelkan dan seorang suami yang selalu mesum dengan istrinya. 

Bahkan perubahan Rayen yang sekarang membuat kebahagiaan tersendiri bagi Bagas dan Mona.Walaupun terkadang bagas ataupun Mona hampir terserang darah tinggi akan sikap Rayen tapi sesungguhnya mereka bangga pada anaknya sekarang. Yang bisa memilih pendamping hidup yang benar. Bahkan jika saat ini mereka dipanggil sang kuasa Mona dan Bagas bisa pergi dengan tenang. Karena mereka sudah mendapatkan apa yang mereka inginkan untuk kebaikan dan kebahagiaan sang putra semaata wayangnya. Mungkin itulah istilah yang pas untuk menggambarkan kebahagiaan kedua orang tua Rayen. 

Saat ini tak hanya keluarga Bagaskara yang sedang berbahagia. Tapi hal bahagia lainnya juga dirasakan keluarga wijaya dan keluarga susilo. Dimana mereka sudah mendapatkan kabar jika saat ini Vera dinyatakan positif hamil. Oleh sebab itu mereka yang saat ini tengan berbulan madu dipaksa pulang oleh keluarga mereka. Terutama Rinda yang selalu saja menelpon Reno. 

Tentu saja hal itu membuat Reno sedikit lesu bercampur senang. Bagaimana tidak dilain sisi ia ingin menikmati moment honeymoon nya yang masih tersisa selama satu minggu lagi. Tapi dilain sisi juga ia harus pulang ke Jakarta karena ternyata Vera sudah hamil 5 Minggu. Dalam artian sejak awal mereka pergi honeymoon ternyata Vera memang sudah isi. Karena mereka di Jepang baru 3 Minggu. 

Vera juga belum merasakan apapun seperti ibu ibu hamil pada imumnya. Oleh sebab itulah mereka tidak tahu jika Vera hamil. Tapi yang membuat Reno curiga adalah ketika Vera minta hal hal aneh yang tidak Vera sukai sebelumnya. Bahkan *****makan Vera juka semakin meningkat. Reno yang awalnya hanya ingin memeriksakan kesehatan istrinya dengan membawa Vera kerumah sakit terdekat dengan tempat penginapannya selama di Jepang. Tapi malah hal tak terduga yang diberikan oleh sang dokter. 

"Honey,kita beneran mau pulang nih????". Reno sepertinya masih tidak rela jika harus pulang sekarang, Membuat Vera terkekeh dan mendekati suaminya karena tadi ia sibuk memasukkan barang barang mereka berdua kedalam koper. 

" Kenapa???. Apa masih kurang???". Tanya Vera sambil tersenyum menyentuh wajah suaminya yang sejak tadi hanya manyun saja. 

" Masih ada satu Minggu lagi Hon. Tanggung "Lirihnya tak semangat. 

"Kita bisa lanjutkan di Jakarta Hon. Emangnya dirumah kita tidak bisa melakukannya ,hm???".Ucapan Vera membuat Reno menatap wajah sang istri dengan sedikit berbinar. 

"Benarkah???.Apa aku boleh melakukannya setiap hari Hon???".Tanyanya antusias. 

"Tentu Honey....!!!.Asalkan pelan pelan dan tidak menyakitkan Baby kita". 

"Yes....I Love You Honey". Seru Reno sambil mengecup seluruh wajah sang istri. Membuat Vera hanya mengulum senyum geli. 

Vera tidak tahu saja jika saat ini Reno sedang berakting. agar jatahnya tidak dikurangi."Berhasil". Gumam Reno sambil memeluk tubuh istrinya karena usahanya terlihat sedih membuahkan hasil yang sesuai harapannya. 

"Honey,apa aku boleh menikah lagi???". Ucap Vera dengan tatapan tajamnya. 

"Kenapa, Rayen saja sudah menikah dua kali Honey". Sambung Reno sambil terkekeh melihat wajah sang istri. 

Pukkkk....

Vera menepuk bahu suaminya.Membuat Reno makin terkekeh."Itu beda Honey. Apa kau berniat kawin lagi,hah???". Tanya Vera sambil melotot tajam. 

"Hahahhaa....Tentu tidak. Aku hanya cinta hidup kepadamu Honey". Seloroh Reno sambil mengecup bibir istrinya. 

"Oh jadi kalau aku sudah mati kau tidak cinta lagi padaku gitu maksudnya???". 

"kau cerdas Honey". Sahut Reno sambil tersenyum jahil membuat Vera mencelos akan ucapan suaminya. 

'Intinya kalo aku sudah tiada kamu bakal langsung kawin lagi kan???". Tanya Vera sambil memanyunkan bibirnya. 

"Bisa jadi begitu Honey". Jawab Reno sambil terkekeh. 

"Iiihhh....Kamu nyebelin banget sih Ren". Rengek Vera sambil memukul mukul dada bidang suaminya.Sedangkan Reno hanya memegangi tangan istrinya sambil semakin terkekeh. 

" Yaudah jatah kamu aku cancel sampai aku selesai melahirkan". Ucap Vera sambil cemberut dan langsung berdiri dari duduknya. 

Reno langsung melotot sempurna dan mengejar Vera yang sudah keluar kamar.

"Mana bisa begitu Honey.... Ayolah aku hanya bercanda". Bujuk Reno yang sudah kalang kabut akan ancaman istrinya. 

"Bodo amat". Jawab Vera ketus. 

"Honey Came on.Aku tadi tidak serius super".Ucap Reno sambil mengangkat jarinya membentuk tanda v.

"Dan aku serius".Jawab Vera acuh sambil mengambil gelas diatas meja bar didalam penginapan mereka. 

"Minggir aku mau minum!!!". Ketus Vera sambil mendorong bahu Reno karena menghalangi jalannya. 

"Ayolah Honey,maafkan aku,janji deh ga gitu lagi.Kamu mau apa biar aku kabulkan.Tapi jatahku jangan diblokir dong Honey!!!".Masa iya aku harus puasa sampe baby kita lahir. Bisa bisa aku kawin lagi beneran nih".Ucap Reno. 

"Reno Wijaya Kusuma".Bentak Vera kesal.Bukannya membujuk dan minta maaf yang benar Reno malah semakin membuat mood ibu hamil satu ini semakin buruk. 

"Hehehe...Piss Honey.Kagak serius sumpah".Kikuk Reno yang salah salah lagi bicara. 

Vera menghela nafasnya berat.Lalu menatap wajah suaminya yang cuma cengar cengir tidak karuan".Setelah sampai dijakarta.Kamu tidur diluar!!!...Aku gamau satu kamar sama kamu".Sentak Vera lalu berlalu pergi begitu saja meninggalkan Reno yang terkejut dan melongo tak percaya.

"Honey...Kamu bercanda kan???".Teriak Reno kalang kabut sendiri.Menyusul Vera yang sudah masuk kedalam kamarnya. 

"Bisa kedinginan Lo jek,kalo Vera bener bener serius dengan ucapannya".Batin Reno sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. 

Reno pun ikut masuk kedalam kamar untuk kembali membujuk istrinya.Mana bisa seorang Reno puasa begitu lamanya.Sedangkan ia baru saja merasakan nikamatnya surga dunia bebarapa bulan ini.Sehari tanpa belaian sang istri bagi Reno adalah musibah yang besar. 

Disuruh pulang cepat ke Jakarta aja ia sudah lesu. Apalagi disuruh istirahat total mencumbu istrinya,bsa bisa tak bersemangat hari harinya. Reno bagai seekor kucing yang selalu kelaparan jika didekat sang istri.Kelakuannya tak jauh beda dengan Rayen. 



 

Selanjutnya
Sebelumnya

0 comments: