Jumat, 01 Juli 2022

Bab 111



 Rayen segera bergegas masuk kedalam rumah setelah turun dari mobil.Tapi keadaan rumah sangat terlihat sepi.Rayen melirik kembali jam tangannya waktu masih menunjukan pukul 20.00 WIB.Biasanya di jam segini anak anak juga belum pada tidur. 

"Sayang.....Aku pulang".Teriak Rayen ketika sudah masuk kedalam rumah. 

Lea  yang saat ini sedang ada didapur langsung tersenyum ceria begitu mendengar suara suaminya,Yang sudah sangat dirindukannya padahal hanya ditinggal beberapa jam dan tidak dihubungi berapa menit saja,sudah membuat ia dilanda kerinduan. 

"Aku disini sayang".Teriak balas lea dari arah dapur.Membuat rayen menghentikan langkahnya karena kan menaiki anak tangga.Dan rayen pun langsung menuju kearah dapur dimana sang istri berada. 

"Mas rayen..".Rengek lea lagi karena ia tidak mau larut akan perlakuan suaminya sedangkan perutnya sudah sangat lapar sejak tadi belum makan.Apalagi saat ini lea sudah sangat ingin makan mie instant yang ia racik sendiri dengan irisan cabe rawit dan taburan serbuk cabe level  30 serta toping sosis,bakso,telur setengah matang dan ditambah lagi irisan sayuran. 

"Mau makan dulu mas.Aku laper".Ucap lea sambil mebalikkan tubuhnya hingga kini mereka berdua saling berhadapan. 

Rayen langsung berbinar mendengar ucapan yang keluar dari mulut istrinya."Benarkah mau kasih double???".Gak ngeluh nih???".Tanya rayen sedikit menggoda istrinya. 

'Mumpung anak anak lagi dirumah mama  sayang.Aku juga merindukan mu mas".Bisik lea yang terdengar sensual ditelinga rayen. 

"Dengan senang hati sayang.Mama memang paling pengertian ya yank".Seru rayen sambil menggandeng tangan istrinya menuju meja makan. 

"Mas mie nya". 

Rayen melirik semangkuk mie yang sudah penuh dengan irisan cabe bubuk di atasnya."Buat siapa ini yank???". 

"Buat aku mas.Aku lagi pengen makan itu".Ucap lea dengan suara manjanya. 

"Yakin mau makan ini???".Lea hanya mengangguk kan kepalanya."Yaa allah yank ini penampilannya saja udah serem banget kayak gini.Nanti kalo sakit perut gimana???".Khawatir Rayen karena ia saja sudah bergidik ngeri melihat penampakan mie instant yang sudah menjadi mie cabe itu. 

"Ayolah mas,sekali saja.Lagian itu ga begitu pedas kok.Aku masih bisa menikmatinya sayang".Bujuk lea sambil memelas. 

Rayen menghela nafasnya kasar."Yaudah deh,Tapi janji kalo kepedesan nanti jangan dihabisin langsung buang aja mie nya!!!". 

.

Lagi lagi lea hanya menganggukan kepalanya.Dari pada mienya jadi keburu melar kayak karet gelang direndam minyak tanah.Kan jadi gak enak lagi makannya.Mungkin itulah batin lea. 

Dan benar saja dimeja makan lea langsung melahab habis semangkuk mie instant yang kata rayen penampilannya serem tadi.Bahkan rayen sampai ngeri sendiri melihatnya.Sedangkan Lea sedikitpun tidak merasakan pedas sama sekali.Hanya bibir lea saja yang terlihat semakin merah membuat rayen gagal fokus dengan makanannya. 

"Beneran ga pedes yank???".Tanya rayen masih heran. 

"Enak kok mas"Jawab lea santai sedangkan rayen hanya melongo tak percaya sebab tadi ia pun sempat mencicipi sedikit mie nya dan itupum perutnya terasa terbakar. 

"Aku mau makan nasi juga mas".Seru lea mebuat rayen melotot sempurna.Baru saja lea menghabiskan semangkuk mie instnat dengan berbagai toping bahkan mangkok nya pun bisa dibilang besar sekarang malah minta mau makan nasi juga. 

"Belum kenyang yank???".Tanya rayen pelan. 

"Belum mas kalo belum makan nasi.Lagian kan aku makannya sama baby jadi kalo cuma semangkuk mie instant aja mana kenyang".Jawab lea santai sambil mengambil ikan bakar. 

Rayen hanya menggeleng geleng kepala saja melihat***** makan sang istri yang makin hari makin bertambah.Aplagi sekarang tubuh lea semakin berisi karena ia selalu saja ngemil  dan selalu kelaparan tiap tengah malam.

"Besok jadwal pemeriksaan kandungan ya yank???". 

"Oh iya aku hampir lupa mas".Jawab lea sambil nyengir kuda bahkan mulutnya  masih mengunyah,"Mas bisa kan anterin aku???". 

"Iya sayang.emang jam berapa jadwal periksaanya???". 

"Jam 12 mas.Aku sengaja minta siang aja soalnya kalo pagi pagi mas tahu sendiri aku gimana???" 

Rayen hanya terkekeh saja ia sangat tahu jika lea akhir akhir ini sering kesiangan bangun kadang itu juga kadang karena ulahnya juga.Dan kadang memang istrinya itu malas bangun pagi,entahlah mood istrinya sering berubah ubah.Kadang saat pemalas dan juga kadang ia juga sangat rajin. 

Setelah makan malam selesai yang biasanya dimeja makan sangat hangat dan ramai karena ocehan jeny serta suara Al.Malam ini hanya ada mereka berdua saja,sebab ketiga anaknya sedang bertandang kerumah omanya. 

Lea keluar dari ruangan walk in closet setelah mengganti bajunya dengan piyama tidur yang berbentuk daster tanpa lengan.Karena ia sering gerah dan sesak jika memakai pakaian yang tidak longgar.Perutnya yang sudah membuatnya sedikit kesusuahan untuk bergerak. 

Rayen membantu Lea untuk berbaring diatas ranjang.Dan membenarkan posisi istrinya.Ia pun ikutan berbaring disamping istrinya. 

"Lelah,hm???".Tanya rayen sambil mengelus lembut perut sang istri. 

"Satu kali asal rutin".Inilah istilah yang pas untuk megungkapkan isi pikiran rayen. 

Selanjutnya
Sebelumnya

0 comments: