Minggu, 03 Juli 2022

Bab 116



 Rayen dibuat menganga dalam cerita anton alias bimo yang ternyata adalah saudara kandung raka juga.Sekarang rayen paham kenapa siska sangat semakin membenci almirah yang sebetulnya tidak tahu pokok permasalannya apa.Karena rasa benci  dan dendam merasa almirah merampas apa yang menjadi miliknya makannya siska berbuat nekad. 

"Jadi nama lo,bimo apa anton???".Sungut rayen bingung. 

"Gue tetap anton ray,nama bimo hanya untuk masa lalu gue aja".Tegas anton membuat raka tidak bisa mencegah kakaknya. 

Rayen menghela nafasnya kembali."Runyam juga ya masalah hidup kalian berdua".lirihnya pelan. 

"Oh iya kak,ini..."Raka meyerahkan sebuah kunci dan flashdisk kepada anton. 

"Apa ini???".Tanya anton bingung dan menatap raka. 

"Ini kunci rumah ayah,dan didalam flashdisk ini semua data perusahaan.Aku ingin semua ini kakak yang pegang dan aku menyerahkan perusahaan juga sama kakak".Ucap raka sambil tersenyum. 

Anton menggelengkan kepalanya."kakak tidak berhak ka,dan kakak tidak mau semua harta ini.Kakak sudah nyaman dengan pekerjaan kakak.Jadi buat apa semua ini.kakak tidak gila harta seperti mama dan...."Anton tidak melanjutkan ucapannya. 

"Kak ...aku sudah tahu kakak sudah nyaman menjadi abdi negara.Tapi,kakak tahu sendiri aku tidak mungkin mengurus semua ini.Sedangkan aku sudah punya usaha sendiri sekarang.Aku percaya sama kakak,bukankah kak rayen juga seorang polisi nahkan pangkatnya lebih tinggi dari kakak.Tapi kak rayen masih bisa mengurus perusahaan. 

"Haisss,,,kau mencoba memujiku dasar bocah".sambung rayen. 

"Tapi kakak".

"Kak siapa lagi yang akan melanjutkan bisnis ayah kalo bukan kita anaknya.Raka percaya sama kakak."ucap raka tulu. 

Anton kembali memeluk sang adik dengan sedikit berkaca kaca kembali ia tidak sanggup untuk tidak menangis tapi anton berusaha menahnnya agar ia tidak diledek oleh rayen yang sangat jengah sekaligus terharus elihat kakak beradik ini. 

Bagas dan mona nampak tersenyum dari kejauhan melihat anton dan raka mereka berdua mendengar semua cerita yang tadi diceritakan anton.Membuat mereka berdua sedikit iba akan nasib galih.tapi apa hendak dikata semua sudah terjadi. 

"Kak ray sebenarnya yang ngasih bukti itu kak anton sendiri lo".celetuk raka. 

Membuat rayen langsung menatap anton kesal."Udah gue duga.iblis ini yang narok soalnya hanya dia yang sering bawa mobil gue.tapi gue hnaya pura pura begok aja".jawab rayen sombong. 

"Cih....dia tidak berubah sama sekali.masih saja menyebalkan".ketusanton jengah akan sikap rayen saat ini. 

"Duh....kalian melankolis sekali sih.kok kagak ajak ajak gue???".Teriak reno yang baru muncul dari arah belakang karena sejak tadi ia mencari keberadaan rayen. 

"Ya...datang lagi si biang mesum".lirrih raka. 

"Hahahha...lo pada belum tahu ajaa rasanya gimana???".kalau udah tau hmmm...mantap".uvap rayen sambil terkekeh. 

Raka dan anton memutar bola mata males.kakak beradik ini masih belum terkontaminasi otaknya dengan pikiran jorok seperti rayen dan reno.Bisa dibilang anton dan raka masih polos sola begituan.Jadi mereka hanya bersikap acuh dan terlihat tidak tertarik kalo pembahasan yang gak guna menurut mereka berdua. 

"Sayang..."Rayen langsung menoleh karena ia sangat paham betul suara sang istri. 

"Gue tinggal dulu ibu negara sudah rindu".Ucap rayen sambil terkekeh.membuat tiga pria berbeda usia itu mencibik malas. 

"Aku datang sayang,kenapa keluar hmm???".Di luar dingin".rayen langsung melepaskan jasnya dan memakaikannya untuklea istrinya yang memakai dress setengah terbuka. 

"Pa..Miii...teriak Al yang ada dalam gendongan mona didepan lobi hotel. 

"Uh,anak papa...kenapa mau minta gendong papa ya???". 

Al langusng mengangkat tangannya minta digendong oleh papanya membuat mona semakin gemas menciumi pipi gembul Al. 

"Om bagus sama tante lisa mana ma???".

"Mereka masih ngobrol sama kolega bisnis nya didalam ray.malm ini kita nginep saja disini besok pagi baru kita pulang.jery dan jeny juga sudah istirahat dikamar masing masing ditemani dinar".ucap mona 

"Yaudah ayo kita masuk!!!".Ajak rayen sambil tangan satunya menggandeng tangan istrinya".ini lagi si kucil malah belum bobo,hm".sambung rayen sambil menciumi pipi gembul Al yang ada dalam gendongannya. 

Sedangkan Al malah mencubit cubit pipi rayen gemas sendiri terus mengoceh ala bahasanya sendiri.membuat rayen ikut terkekeh melihat tingkah anaknya. 

"mi...mamam..".

"Al mau mam???".Tanya lea Al pun menganggukkan kepalanya. 

"Uhhh...anak papa laper ya???". 

"Pa....mam"ucap Al menatap papanya.Rayen pun tersenyum sambil mengecup bibir Al yang sudah sangat cerewet sekali sekarang. 

πŸ’šπŸ’šπŸ’šπŸ’šπŸ’š

Sedangkan ditempat lain vivi yang baru saja keluar dari ruangan dokter nampak meremas dan duduk lemah di kursi yang ada didepan ruangan dokter itu. 

"Apa ini semua balasan untukku???".Lirihnya sambil menyeka air matanya. 

Lalu ia pun melangkah pergi meniggalkan rumah sakit.Menaiki mobilnya menyetir sambil terus mengeluarkan air matanya.Ia tidak menyangka hidupnya akan berakhir buruk seperti sekarang ini.Baru saja ia dikeluarkan dari club karena penyakitnya.Bahkan pria yang selama ini menampung hidupnya dan selalu membiayai hidupnya sudah tidak mau lagi menemaninya. 

"Brengsek...."Teriak vivi sambil memukul stir mobilnya. 

Vivi menghentikan mobilnya dan merogoh tasnya."Tabungan gue tinggal segini lagi.mana cukup buat biaya pengobatan gue".ucap vivi sambil melempar kembali buku tabungannya ke dalam tas miliknya. 

"Arrggg....."Pekik vivi sungguh ia sangat frustasi saat ini,ia sudah tidak bisa menghasilkan uang lagi.sedangkan sekarang sangat banyak yang membutuhkan biaya.terutama untuk biaya pengobatan dirinya sendiri. 

Dalam situasi seperti sekarang ini seharusnya vivi punya tempat untuk bersandar tapi karena keegoisan dan kesalahannya dimasa lalu membuatnya banyak dibenci oleh semua orang. 

"Jeny...ya gue masih punya jeny dan jery".lirih vivi sambil menghapus air matanya. 

"Tidak,,,tidak mungkin gue bisa balik kerumah itu lagi sekarang.apalagi jika istri sialan rayen itu ada disana belum lagi nyokapnya rayen,bisa habis gue oleh mereka berdua.gue harus nemuin cara supaya  jeny dan jery berada di pihak gue.Ya,hanya itu satu satunya cara agar gue bisa pulih kembali". 

Vivi kembali melanjutkan mobilnya dan menembus kesunyian malam.Saat ini hanya ada dibenak vivi hanya ingin mencari dan mengumpulkan dana untuk kepulihan kondisinya.ia tidak mau apa yang dikatakan dokter tadi merusak tubuhnya karena penyakit yang dideritanya ini sudah menjalar mulai menggerogoti tubuhnya sedikit demi sedikit. 


Selanjutnya
Sebelumnya

0 comments: