Waktu sudah menunjukan pukul 02.00 WIB dini hari.Disaat semua orang sudah terlelap dan menuju alam mimpinya masing masing.Tapi tidak dengan rayen dan reno,dua pria resek ini sedang duduk di ruangan kerja khusus milik rayen yang ada dihotel tersebut.karena memang pada dasarnya ini adalah hotel miliknya.
"Eh,si revan lagi ngapain ya???"Reno seperti orang bedoh yang tidak tahu apa yang dilakukan sepasang pengantin baru di malam pertamanya.
"Bego lo ya,jelas lah lagi ngebobol gawang ???"kayak awam aja lo hal begituan".ketus rayen sambil menyesap teh hangatnya.
"Lo yakin si revan yang ngebobol gawang???".Kalo gue sih kagak yakin ray".
Rayen mengerutkan keningnya.Sambil menatap reno dengan intens."emang kenapa???".
"Yaelah ray,lo kagak tahu aja gimana kelakuan sepupu lo itu,secara si reva kan bar bar banget orangnya,sedangkan revan...
"Lugu lugu bangsat".potong rayen sambil terkekeh.
"Yang ada revan yang di unboxing duluan sama reva bukna revan yang mulai tapi sepupu bangsat lo itu".Sambung reno lagi membawa tawa mereka berdua pecah didalam ruangan kedap suara itu.
Sedangkan didalam kamar pengantin sepasatang suami istri yang baru sah beberapa jam yang lalu .Saat ini sudah memejamkan matanya.Tapi reva masih saja belum bisa terlelap dalam tidurnya.Membuat revan merasa sedikit terusik karena pergerakan tubuh reva yang sangat gelisah sejak tadi.
"Kamu belum tidur???".Revan perlahan membuka matanya.
Reva langsung merubah posisinya dan menghadap ke arah revan."Aku belum ngantuk kak".Jawab reva jujur karena sejak tadi ia sangat susah memejamkan matanya.
reva bukan karena kempikiran bang anton.reva memang sangat mencintai anton tapi itu sebelum mereka memutuskan untuk berpisah dan mengakhiri hubungan mereka jauh sebelum reva menerima cintanya revan.Tapi saat ini reva memang lagi insom.padahal tubuhnya sangat lelah.bahkan reva rela tidak menuntut dan memaksa untuk mengambil hak nya dimalam pengantin mereka malam ini.
"kenapa???".apa ada yang kamu pikirin,hm????".tanya reva lembut.
reva menggelengkan kepalanya.dan kemudian menatap wajah revan yang saat ini sudah sah menjadi suaminya.
cup....
Revan langsung terkejut dan membulatkan matanya.karena mendapat ciuman mendadak dari reva walaupun hanya sekilas tapi ini adalah hal yang pertama kali nya dilakukan reva sejak mereka dekat dan memutuskan menikah.
"Apa kurang hm????".Tanya reva karena revan diam saja tanpa pergerakan sama sekali.
Cup...cup...cup...
Revan kembali terkejut dan membiarkan reva melakukan aksinya bahkan saat ini ciuman reva sedikit dalam dan agak lama.Membuat revan mendorong pelan bahu istrinya.
"Ayolah jangan menggodaku!!!".aku ini pria normal ra.bisa bisa aku tidak bisa mengendalikan diriku jika kau bersikap seperti itu".ucap revan karena ia tidak mau melakukan nya dengan keadaan reva yang masih sangat lelah habis resepsi tadi.
"Benarkah???".revan langsung mengangguk kan keplanya.Membuat reva tersenyum.
"Ini adalah miliku".ucap rev sambil mengarahkan jare revan ke bibirnya."Ini juga milikmu".sambung reva lagi mengarahkan tangan revan ke bukit sintal miliknya.membuat revan terkejut dan sedikit menegang karena tangannya menyentuh bend kenyal kembar secara bergantian apalagi revan bisa merasakan jika benda itu begitu padat dan kenyal sebab reva hanya memakai piyama tidur yang sangat tipis.
Reva kembali berulah dan tersenyum jahil ketika melihat raut wajah revan yang berubah.Walaupun suasana remang dan gelap tapi reva bisa melihat jelas jika saat ini revan sedang menahan sesuatu.
"Dan...yang ini juga hakmu sayang".lirih reva sambil mengarahkan tangan revan menyentuh bagian inti yang diantara kedua pahanya yang menjadi pusat memanas semua kau adam.
Gleg....revan berusaha menelan salivanya sendiri dengan sangat susah ketika reva malah memaksa memasukkan tangannya menyentuh benda senditif itu,revan bahkan menolak namun naluri lelakinya bicara penasaran dan menunggu moment ini.
"Kau boleh melakukan apapun padaku sayang".bisik reva dengan suara sensualnya lagi lagi reva mengucapkan kata sayang padanya.
revan menegang bahkan benda bertuah miliknya sudah gerak gerak didalam sangkarnya.revan menarik tangannya dari dalam bungkusan segitiga biru itu,tapi ditahan oleh reva.
"Kenapa ditarik???".kau boleh menyentuhnya,ataupun berbuat lebih padanya sayang!!!!".aku tidak akan menolak".lirih reva dengan suara manja.
"Jangan salahkan aku ra jika besok pagi kau tidak bisa berjalan dengna benar,karena kau lah yang memaksa dan memancingku".seru revan dengan suara beratnya.sejak tadi ia berusaha mengontrol diri tapi selalu saja dipancing oleh reva membuatnya tidak bisa lagi menolak.
Revan langsung menyabar bibir ranum milik istrinya dengan sangat rakus dan menuntut.Sedangkan dibawah sana jari jari revan sudah tenggelam salah satunya di lubang tempat pemukiman cacing alaska yang akan berubah menjadi anaconda jika nanti akan masuk kedalam sarangnya.
Reva mulai m*****h halus dan tertahan ketika jari revan mulai bergerak keluar masuk dengan sesukanya dibawah sana.bahkan suara itu terdenar sexy dan sangat merdua ditelinga revan.
Kegiatan itu terus revan lakukan sambil terus mengabsen setiap laci tubuh istrinya.bahkan leher jenjang reva sudah penuh dengan lukisan abstrak berwarna merah.sambil terus bermain dengan jarinya revan pun sudah menyesap bukit sintal bulat padat itu dengan rakus.
Dan entah sejak kapan revan sudah meninggalkan semua benang yang menempel pada tubuhnya.sedangkan reva sudah polos sejak beberapa menit yang lalu
Karena melihat wajah sang istri yang sudah sama sama tidak tahan lagi.revan akhirnya memulai penyatuannya.secara perlahan dan pasti revan mulai memasukkan benda bertuah itu.
Membuat reva terpekik tertahan sambil sedikit meringis.Revan menjeda gerakannya dan kembali*****bibir ranum istrinya dengan lembut agar sang istri sedikit lupa akan rasa sakit dibawah sana.Saat reva disana sedikit tenang dan rileks revan kembali mendorong benda itu yang tadi hanya berbentuk cacing alaska sekarang sudah berubah menjadi anaconda yang memberikan namun akan mebuat nikmat itu.
Suara erangan,lenguhan serta*****berbaur menjadi satu dalam ruangan kamar itu.Hanya detik dan pergerakan jarum jam yang menempel didinding saja yang menjadi saksi serta ikut berlomba dengan suara kramat keduanya malam ini.
Dan malam ini pun keduanya melebur mejadi satu memupuk rasa semakin dalam,menyatukan rasa keduanya menjadi satu cinta dalam memulai behtera mahliga cinta sebagai pasangan suami istri yang sah.
0 comments: