Semua orang sudah berkumpul didalam restoran mewah yang ada didalam hotel bintang lima milik perusahaan bagaskara group.tak hanya keluarga besar rayen saja yang menginap di hotel malam ini.tapi juga keluarga besar reno,serta keluarga reva dan keluarga besar revan.
Sedangkan kinan sudah pulang kerumah sejak semalam diantar dengan raka tentunya.begitupun anton ia juga tidak mau merusak meoment bahagia sang mantan dan juga revan yang sudah ia anggap sebgai temanya juga.lagi pula anton sudah berusaha ikhlas untuk melepaskan reva walaupun jauh didalam lubuk hatinya masih menyimpan perasaan yang sama.
Saat semua orang sudah kumpul dan mulai sarapan masing masing.Al juga sudah mulai bisa berjalan walaupun usianya kini belum genap satu tahun karena Al baru 10 bulan lebih tapi baby satu ini sangat aktif bahkan tubuhnya seudah seperti balita usia 2 tahunan.Gestur tubuh Al tinggi dan berisi membuatnya semakin terlihat menggemaskan dengan pipi gembul ala baby seusianya.Dan jangan lupakan wajah tampannya yang sudah sejak lahir melekat perpaduan antara ketampanan sang papa dan kecantikan sang mami melekat erat pada wajah Al ynag tidak pernah bosan untuk dipandang.
"Mereka berdua belum bangun???".Mona membuka obrolan.
"Pengantin baru mbak biasa".jawab lisa mamanya reva.
"Iya kayak kamu gak pernah muda aja".sambung rinda mamanya reno.
Dan bisa dipastikan jika keduanya sudah buka suara apa yang akan terjadi selanjutnya membuat rayen,reno hanya bisa menutup telinga mereka berdua sedangkan raka hanya tenang dan memasang wajah datarnya saja.
Jery dan jeny juga tidak mau ikut campur ataupun terusik oleh celetukan oma.keduanya malah asyik memakan sarapan mereka.Sedangkan vera berusaha menahan rasa mualnya yang tiba tiba membuatnya tidak nyaman.
"Ve...kamu kenapa ???".Mual ya???"lea yang menyadari akan sikap vera sahabatnya mulai bertanya.
"Kenapa hon????".makanannya mana yang bikin kamu mual hm????".panik reno yang khawatir akan istrinya.
"Anterin ke toilet hon!!!!".bau selai kacangnya nggak enak".ucap vera sambil menutup mulutnya.
Reno dengan cekatan langsung meraih tangan istrinya dan membawanya pergi ketoilet.sedangkan yang lainnya kembali memakan sarapan mereka.rinda sangat senang karena sebentar lagi ia akan mendapat cucu juga.
Sedangkan disudut ruangan tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang sedang mengawasi dan melihat suasana bahagia mereka saat ini.
"Harusnya gue yang ada diposisi itu.tapi kedua orang tua itu adalah salah satu penyebab rusanya rumah tangga gue,dan wanita itu,lo udah ngerebut posisi gue,sekarang lo juga udah ambil anak anak gue,kalian sekarang malah bahagia bisa makan enak dan hidup dengan layak,sedangkan gue.....awas aja gue bakal bikin perhitungan sama kalian semua".lirihnya sambil mengepalkan tangnnya.
"Bagus,,,,"lirihnya lagi sambil menatap kearah papa nya reva dengan tatapan yang berbeda.ia tersenyum sambil terus menatap kearah bagus.dan kemudian berlalu pergi meninggalkan hotel itu dengan memakai kembali maskernya,tanpa ia sadari jika ada salah satu dari keluarga mereka yang sadar akan kehadirannya.
"Mau kemana nak????".tanya mona yang melihat raka beranjak dari tempat duduknya.
"Raka mau ke toilet sebentar ma".jawab raka sambil tersenyum.dan mona pun mengangguk kan kepalanya.
💙💙💙💙💙
"AW...".Pekik wanita yang tadi mengintip kebersamaan keluarga besar bagaskara.ketika tangannya dicekal dann ditarik kearah yang cukup sepi.
"Lepaskan!!!!".siapa lo????".sungut wanita itu dengan emosi.
"Maih berani lo datang dan memperlihatkan wajah buruk lo hah".ucap raka sambil menghembaskan tangan wanita yang tidak lain dan tidak bukan adalah vivi.mantan istri rayen.
"Siapa lo berani ngatur ngatur hidup gue????".dan lo baru anak kemarin sore yang nggak tahu apa apa tentang gue".sungutnya vivi tak mau kalah.
"Cih..****murahan dan kotor kayak lo.nggak perlu lagi buat dihargai.gue cuma mau peringati sekali lagi buat lo.jika lo berani macem macem sama keluarga bagaskara.apalagi mengusik hidup kak rayen dan istrinya.gue nggak akan segan segan buat melenyapkan lo dari muka bumi ini!!!!".tegas raka dengan penuh penekanan.
"Lo kira gue takut sama ancaman busuk lo itu hah".jawab vivi tetap ngotot.
"Gue bukan anak kemarin sore yang main main dengan kata kata gue".balas raka tersenyum licik.
"Gue juga tahu apa yang ada dalam otak bodoh lo sekarang.lo itu udah mau mati dan punya penyakit menjijikan.hidup lo mungkin nggak akan lama lagi jadi gue saranin mending lo buruan tobat gih!!!!".sebelum ajal lo keburu mati".ledek raka sambil memandang jijik kearah vivi.
Sedangkan vivi dibuat bungkam akan kata kata pria yang sama sekali tidak dikenalnya itu.karena raka tahu akan penyakit yang ia derita saat ini.
"Siapa lo sebenarnya????".dan kenapa lo bisa ada diantara mereka????". tanya vivi mulai penasaran.
Raka hanya tersenyum pelit dan kembali menatap datar ke rah vivi."lo tidak perlu tahu siapa gue yang jelas gue bisa jadi malaikat pencabut nyawa lo sekarang kalo lo mau".sahut raka kembali ketus.
"Hidup lo itu udah diujung tanduk sekarang.jadi lebih baik lo perbaiki ulu hidup lo mumpung tuhan itu masih berbaik hati kasih lo kesempatan.gue dan keluarga bagaskara bakalan mau ngebantu kebutuhan lo kalo lo bisa berubah.Tapi jika lo mulai mengusik kembali keluarga besar bagaskara.maka gue sendiri yang akan turun tangan".ucap raka tegas dan berlalu pergi meninggalkan vivi yang bungkam ditempat berdiri.
Ucapan raka membuat vivi tak bergeming ia sungguh dibuat bungkam.dan ia juga dibuat tak berkutik.ia tak menyangka jika gerak geriknya selama ini diawasi oleh orang lain.bahkan sampai penyakit yang ia derita pun dapat diketahuinya.
Vivi merasa tersentak akan ucapan raka dimana mereka mau membantu untuk kebutuhan hidupnya jika ia mau berubah lebih baik dan berhenti melakukan hal buruk. Dilain sisi vivi juga melihat jika kedua anaknya sekarang lebih terawat dan berlimpah kasih sayang.Bahkan jery dan jeny bisa melupakannya walaupun mereka tinggal dan diurus oleh ibu sambung.sebenernya vivi juga masih ada sedikit hati nurani tapi mungkin keadaan dan keegoisan selama ini yang membuatnya selalu merasa kurang.Ia sungguh menjadi wanita dan istri yang gagal karena tidak bisa bersyukur dengan apa yang sudah dimilikinya.
Vivi kembali melangkah dan meninggalkan hotel sambil menghapus lelehan bening yang terjun tak disuruh dari matanya.di saat vivi sudah pergi raka kembali menatap kepergian vivi darijauh.
"Semoga hatinya terbuka dan bisa berubah".gumam raka dan ia pun kembali masuk ke hotel untuk bergabung kembali bersama semua orang.
0 comments: