Senin, 04 Juli 2022

Bab 122



Rayen yang sudah izin untuk pergi ke amerika mengantar Al bersama lea.kni sudah besiap siap karena penerbangan mereka akan berangkat sekitar satu jam lagi. 

Naures dan naura pun ikut mengantar ke bandara bersama jeny yang sejak tadi sellau saja ditempeli oleh nures.bahkan pemuda itu enggan menjauh dari samping kakak cantiknya.membuat Al mencabik ksal,dan perihal soal hewan peeliharaan naures langsung nurut karena bujukan dari jeny,tapi pemuda itu masih menginginkan buaya untuk dijadikan hewan hewan peliharaannya.membuat rayen dan lea erpaksa menuruti keingnan naures walaupun hal itu cukup susah untuk didapatkan,dari pada harimua,singa,ataupun hewan buas lainnya mending buaya batin rayen dan lea. 

"Naura sayang...duduk saja sini.kak jery sudah sebentar lagi datang".bujuk lea karena sejak tadi gadis remaja itu terus saja berdiri dihadapan pintu  untuk menunggu kehadiran kakak pertamanya. 

"Disisni saja mi,naura mau menyambut kepulangan kakak".jawab naura bersikeras tetap berdiri didepan pintu sambil sesekali menatap gerbang utama.bahkan ia kadang juga menatap layar ponsenya. 

"Kakak kamu pasti sangat sibuk sayang.tapin kak jery juga tidak mungkin lupa untuk datang".rayen ikut menennagkan sang puti bungsunya. 

Kenapa adik adik ku bersikap seolah kakak kakaknya adalah kekasih mereka sih mi???".lihatlah es balok satu ini kerjaanya hanya menempel saja pada kak jeny,dan kembarannya satu itu sama saja dengannya selalu menempel pada kak jery".kesal Al yang melihat sikap sikap aneh dan menyebalkan saudaranya itu. 

"Kalau kak jeny bukan kakakku,aku juga mau menikahi dengannya dan setelah aku dewasa aku akan menjadikan kak jeny istriku'.sahut naures santai pun sambil tersenyum melihat kearah jeny. 

"Naures".lirih jeny sambil menggelengkan kepalanya. 

"Lo jangan gila bro!!!".ketus Al sambil menggelengkan kepalanya.

Sedangkan rayen dan lea hanya saling tetap bingung da terkejut akan ucapan naures karena mereka sadar hubungan jeny dan naura bukanlah saudara kandung dan bahkan mereka tidak ada hubungan darah sedikitpun,bagaimana mereka tidak terkejut karena bia saja diantara keduanya akan timbul benih benih cinta yang melebihi kasih sayang seorang adik ke kakaknya sendiri. 

Bunyi suara mobil dari halaman belakang membuat naura yang tadi cemberut kini langsung berbinar bahkan ia langsung tersenyum ketika melihat dan hafal betul siapa pemilik mobil yang datang. 

"Lihatlah dia,kenapa ia langsug bisa tersenyum ketika melihat kak jery yang sama dinginnya engan mereka".seru Al sambil memandang jengah akan sikap adik kembarnya yang menuirut sangat aneh. 

"Kak jery".terika naura dan langsung berlari keluar berhamburan memeluk sang kakak yang baru saja turun dari mobil. 

"Ra...kamu bisa jatuh kalau lari lari begitu!!!".ucap jery yang hanya pasrah jika sang adik sudah memeluknya seperti ini. 

"Kakak lama banget datangnya .Kak Al udah marah marah tuh".adu naura memfitnah Al. 

"Hei balok es...siapa yang marah marah???".yang ada lo tuh yang nggak sabaran menunggu kedatangan kak jery".sahut Al dari dalam yang tidak terima difitnah oleh sang adik bungsunya.membuat jery hanya bisa geleng geleng kepala sedangkan naura hanya menatap datar sambil mencelos jengah akan kakak keduanya. 

"Udah udah kok malah berantem sih???".ayo kita berangkat penerbangannya satu jam lagi nih.nanti kita terlabat "ucap lea yang baru saja keluar bersama sang suami bahkan rayen tidak melepaskan gandengan tangannya paa sang istri membuat anak anaknya sellau saja dibuat iri akan keharmonisan kedua orang tuanya itu tapi juga diubuat jengkel akan kemesuman papa nya yang tidak punya malu kadang mencumbu sang istri dihadapan mereka semua. 

"Pa,mi".jery langsung mencium punggung tangan kedua orang tuanya,dan naura tanpa mau melepaskan belitan tangannya pada pinggang kakaknya. 

"Naura..jika kamu terus bersikap seperti itu sama kak jery.lama lama kamu bisa dikira orang kekasih kak jery lo".celetuk Al kesal.karena naura sangat posesif sekali jika bersama jery tapi selalu saja ribut dan berantem jika bersamanya. 

"Bodo amat.lagian juga kaka jery tidak keberatan sama sekali"jawab naura santai. 

"Kalau kakak punya pacar pasti pacarnya kak jery bisa cemburu tuh sama kamu.dan lebih gawatnya lagi kak jery bakal sering diputusin pcarnya karena dikira kak jery sudah punyaa istri".sambung Al sambil terkekeh. 

'Al"sentak lea membuat Al langsung menyengir kuda dan mengangkat bahunya acuh. 

"Kak jery.."sapa jeny yang baru saja keluar bersama dengan naures bahkan naures tetap menggandeng tangan jeny tadi jeny ke toilet juga pria remaja itu mengikutinya. 

"Kamu udah pulang juga???". 

"Iya kak baru tadi pagi". 

"Hm",jawab jery sambil melirik naures yang hanya nampak datar dan jery juga melirik naura yang masih membelit pinggangnya dengan kedua tangannya. 

Jery nampak menghela nafasnya pelan akan tingkah kedua adik kembarnya ini.yang cowok posesif dengan jeny dan yang cewek posesif kepadanya.bagaimana nanti jika ia benar benar mempunyai kekasih.apa naura  akan marah dan cemburu pada wanitanya.sedangkan sekarang saja naura selalu menempel padanya. 

"Ayo kita berangkat sekarang!!!".jery kamu udah makan siang????".tanya lea karena ia sangat tahu betul akan jery.jery selalu saja telat makann saat sedang fokus kerja.hal itu membuat lea merasa khawatir jika.apalagi sekarang jery sudah tinggal diapartemennya sendiri. 

"Nanti saja mi,setelah pulang dari bandara".lea hanya bisa meghela nafasnya karena jery selalu suka begitu. 

Dering ponsel rayen membuatnya berhenti melangkah dan mengangkat telpon dari mamnya. 

"Assalamualaikum ma".

"Waalaikumsalam,mama sama papa udah nyampe dibandara nih ray,kalian dimana???". 

"Kita baru mau berangkat ma,tadi nungguin jery dulu yang mau ikut mengantar ke bandara". 

"Oh yaudah,,papa dan mama tunggu kalian ya hati hati!!!". 

"Iya ma,assalamualaikum".

"waalaikumsalam"

"Ayo buruan berangkat,opa sama oma udah sampe bandara,mereka udah nunguin kita

Rayen melangkahkahkan kaki menuju mobilnya yang sudah disiapkan sang sopir,jeny dan naures juga ikut mobil kedua orang tuanya.sedangkan Al dan naura ikut mobil jery dan evi sebagai sopirya. 



Selanjutnya
Sebelumnya

0 comments: