"Ibu mau tambah lagi makanannya???".tanya naura sambil tersenyum.
"Ah,tidak nak terima kasih,ibu sudah kenyang".tolak wanita itu.
"Yaudah,ini nanti dibawa pulang ya bu!!!".buat ibu makan nanti malam,dan ini ada seikit rezeki buat pegangan ibu".sambil naures sambil menyodorkan bingkisan makanan yag tadi sudah mereka pesan dan ebberapa lembar uang ratusan ribu rupah yang naures minta dari asisten cindy.
"Terimakasih nak..terima kasih banyak".seru wanita itu sambil berkaca kaca.tidak pernah terbayangkan sebelumnya oleh dirinya jika ia bisa mengalami kehidupan seperti sekarangini.
"Sama sama bu".jawab naures sambil menyunggingkan sudut bibirnya sedangkan naura hanya menganggukakn kepalanya saja.mereka sangat iba melihat keadaan wanita ini.membuat jiwa sosialnya menyala dan tergugah untuk membantu.
"Oh iya ibu tinggal dimana???".biar sekalian kamu antar pulang aja ya".tawar naura membuat cindy semakin kagumakan kemurahan dan kerendahan hati nona mudanya ini,keluarga besar bos nya ini memang memiliki jiwa empati yang tinggi.mereka tidak penah memandang rendah siapapun baik dia miskin ataupun kaya,bagi mereka semuanya sama,bahkan cindy sangat mengenal kedua orang tua atasanyya itu dengan baik.
"Ti..tidak usah nak,ibu bisa puloang sendiri,rumah ibu tidak jauh dari sini".tolak wanita paruh baya itu halus,karena ia merasa tidak ingin menyusahkan kedua anak muda ini.yang bisa diliat dari penampilan saja jika orang orang yang ada dihadapannya saat ini buaknlah orang susah.kaena semua barang yang dikenakan oleh sikembar sangat mencolook jika mereka berdua semua memakai barang barang branded.wanita itu bisa enebak berapa harga baju,jam,tas,bahkan sepatu yang mereka kenakan saat ini.begitupun dengan asisten cindy.karena dulu ia pun sempat memiliki barang dengan brand yang saa seperti mereka.
Sayangnya sekarang hidupnya jauh berbanding terbalik,membuatnya sadar jika saat ini dia bukanlah siapa siapa,dan tidak layak utuk dekat dengan ketiga orang yang sudah memberinya makan dan gratis bahkan sambpai mmemberinya uang juga.
"Ibu yakin???'.cindy ikut memastikan.
"Iya nak ibu masih kuat kok untuk jalan".
Membuat keigaya mengangguk kan kepalanya.lalu merekapun mengantarkan wanta itu sampaididepan cafe.sementara naures membayar bil dengan kredit card sultan miliknya.
setelah mengucapkan terima kasih wanita itu langsung meninggalkan cafe.bertepatan denga jeny yang baru saja turun dai mobil karena ingin menyusul kedua adik bungsunya beserta sang asisten.
Jeny menghentikan langkahnya sejenak sambil menatap punggung wanita paruh baya itu yang ada diujung jalan".kenapa postur tubuhnya mirip sama mama???".apa itu???".ah tidak mungkin mama berpenampilan seperti itu".gumam jeny sambil terus memperhatikan wanita paruh baya tadi sampai hilang diujug jalan.
"Kak jeny"teriak naures begitu keluar dan melihat jeny sudah aa didepan cafe .membuat naura dan cindy ikut menoleh karenatadi mereka berdua membelakangi jeny.
"Kita pulang ya,kakak sudah selesai,kalian sudah makannya???".
Membuat sikembar langsung menganggukkan kepalanya,cindy ,saya pulang dulu ya!!!"titip butik!!!".
"Baik nona jeny",sahut jeny sambil mengangkat jarinya membentuk huruf o.
💗💗💗💗💗
Seangkan diperusahaan jery juga sudah bersiap siap untyk segerapulang,karena jam kantor sudah waktunya usai.saat sudah berada dilobi kantor jery menghentikan langkahnya dan menatap kearah evi.
"evi.."
"Ya tuan muda".
"Kamu boleh langsung pulangkarena saya akan bawa mobil sendiri.
"Baik tuan muda".evi pun lagsung pamit undur diri setelah memastikan atasnanya sudah masuk kedalam mobil.
Jery melanjukan mobilnya dan ketika sudah jauh dari area perusahaan.ia menepikan mobilnya di SPBU terdekat.lalu ia masuk kedalam tolet umum.
Begitu keluar jery sudah mengganti pakaiannya dengan pakian yang terlihat lebih santai dari penampilan yang tadi,tapi malah membuat pemapilannya semakin terlihat tampan.
Ia bukannya langsung pulang tapi malah masuk kedalam area pusat perbelanjaan.yang ada dijalan xxx tepatnya pusat perbelanjaan teresar yang baru diresmikan beberapa bulan lalu dikawasan elit.
Jery memakai maskerjanya dan turun dari mobilnya ketika ia sudah sampai dibaseman mall xxx itu.dengan santainya jery terus melangkah masuk kedalam mall.sambil terus memantau setiap aktifitas yang terjadi didalam mall tersebut.
Jery tidak banyak dikenal dikalangan publik karena ia sealu enggan dipublikasikan.membuatnya susah dikenali sebagai seorang CEO pemegang perusahaan bagaskara group yang ketiga..jery selalu menutup identitasnyajika berada dimuka umumm.hanya orang orang tertentu yang bisa mengenalnya.
Seperti sekarang ini jery nampak santai melangkahkan kakinya dan berhenti disebuah cafe didalam mall tersebut.ia memsan capuccino dan cemilan untuk menemaninya duduk sambil memantau keadaan dan perkembangan mall secra langsung.
Sampai matanya meatap gadis remaja yang mungkin usianya tidak jauh berbeda dengan adiknya Al.sedang dimarahi didepan umum oleh managernya.
"Maafkan say pak!!!"saya mohon jagan pecat saya pak!!!".ibu saya sedang sakit parah dan butuh biaya untuk pengobtaan ,kalau saya ipecat saya harus biayain ibu dari mana pak???".saya mohon pak saya tidak akan memperbaiki kesalahan kesalahan saya dan saya rela dipotong gaji untuk mengganti kerugian bapak".ucap gadis itu smabil terisak isak.
Tapi amnager itu bukannya memaklumi malah semakin mencaci gadis malang itu,"ini bukan yang pertama kalinya kamu begini"saya suadah kehabisan kesabaran untuk menghadapi karyawan seperti kamu.sudah sering terlambat sekarang malah bikin ulah lagi.kau tahu berapa kerugian saya untuk mengganti semua barang ynag kamu rusak adi hah???".
Gadis itu semakin terisak isak sambil terus berlutut dihadapan sang manager,membuat teman temannya merasa kasian taapi mereka pun tidak bisa menolonginya,karena bos mereka itu sangat kejam dan tidak sungkan untuk memotong gaji jika mereka berani melnggar aturan.
Jery yang melihat merasa terenyuh dan sedikit iba akan nasib gadis itu.membuat jery menggelengkan kepalanya,lalu ia langsung menghubungi seeorang melalui ponselnya.tak berselang lama pihak pengelola mall pun tiba ditempat cafe tempat jery sedang menikmati capuccino nya.
Orang kepercayaan jery langsung menundukkan kepalanya saat jery memberi isyarat dengan jarinya.karena mereka sangat mengenali atasannya itu pemilik mall ini.
"Ada apa ini???"tanya pak yuda pihak pengelola mall yang dipercaya oleh jery sebagai orang kepercayaan nya dalam mengurus semua yang ada didalam gedung berlantai 10 ini.
"Pak yuda,maaf pak kenapa anda bisa ada disini???".tanya sang manager yang merasa kikuk karena kedapatan sedang tidak bisa menjaga image sebagai seorang manager dan bahkan sampai menimbulkan kekacauan membuat semua pengunjung menyaksikan mereka dengan pemikiran yang berbeda beda
0 comments: