Minggu, 10 Juli 2022

Bab 138

 


Saat sudah diluar markas rayen langsung dihampiri oleh anak biah jery dan anak buah raka dan mereka pun menyampaikan pesan dari jery karena sejak tadi ponsel rayen dan anton tidak bisa dihubungi. 


"Tuan besar tuan muda jery menyuruh anda segera kerumah sakit karena nona muda naura sudah ada dirumah sakit xxx sekarang!!!"ucap anak buah jery yang baru saja tiba. 

Rayen dibuat terkejut setengah mati"bagaimana keadaan putriku apa dia baik baik saja?"tanya rayen cepat. 

"Tadi keadaan nona muda masih tak sadarkan diri tuan dan sudah ditangani oleh tim medis."

Rayen langsung berlari cepat kearah mobilnya disusul oleh anton yang sama terkejutnya dengan rayen ."Ray biar gue yang nyetir".saran anton karena keadaan rayen masih sangat kacau.anton  takut jika rayen tidak fokus dan membuat dirinya celaka. 

Rayen pun langsung berbalik badan dan membuka pintu mobil samping kemudian anton langsung masuk dan duduk didepan kemudi. sedangkan untuk urusan ditempat ituserahkan pada teamnya dan dibantu oleh anggota jey dan raka,tak berselang lama juga mobil ambulans dan media sudah pada berdatangan ditempat kejadian.da entah siapa yang mmeberitahukan media hingga mereka bisa sampai ketempat itu. 

💛💛💛💛💛

Rayen langsung turun dari mobil dan berlari masuk kedalam rumah sakit mencari keberadaan putrinya.sungguh jantung rayen serasa ingin copot pikiran sangat kalut tidak tennag sebelum melihat dan memastikan keadaan putri sematang wayangnya baik baik saja.bukan berarti rayen tidak menganggap jeny sebagai puti juga tapi jeny adalah orang luar yang ia besarkan tanpa membeda bedakan status dan hubungan darah.rayen juga sangat menyayangi jeny seperti putrinya sendiri,namun,naura adalah putri satu satunya yang lahir dari rahim istrinya darah daging mereka sendiri.dan jika sampai terjadi hal buruk terhadap putrinya itu entah apa yang akan rayen lakukan .ia juga bahkan tidak bisa memaafkan dirinya sendiri karena lalai menjaga putri bungsunya itu. 

"Papa.."jery langsung berdiri dan duudk setelah meliht rayen papanya datang dan berlari kearahnya,disana juga ada raka yang menemani jery dan anggota jery yang lain.sedangkan diruag operasi vivi.dijaga oleh evi dan jeny yang setiamenunggu didepan ruang operasi. 

"Dimana naura???"mana adik kamu jery???".naura baik baik saja kan???"jawab jery???"rayen semakin panik kala raka dan jery hanya saling pandang dan membisu.apalagi saat ini mereka ada diruagan UGD. 

"Kak ray....kakak tenang dulu ya!!!naura lagi ditangani sama dokter didalam".ucap raka pelan sambbil memegangi tubuh rayen.sungguh sekarang keadaan rayen sangat kacau ,bahkan jery sampai menitikkan air matanya melihat kondisi papanya saat ini. 

Rambut yang acak acakan,seragam polisi kebanggaanya saja sudah berantakan tak serapi biasanya.jery tidak bisa membayangkan lagi apa yang terjadi dengan papanya jia mereka nantinya mengetahui hal buruk yang menimpa adik bungsunya itu.karena tadi ketika akan masuk ruang UGD keadaan naura sudah lusuh dan penuh dengan darah.dan naura juga tak sadarkan diri.pakaian yang dikenaan naura sudah robek bagian bawahnya.membuat jery berpikir negatif tentang naura. 

Anton pun dattang dan langsung menenangkan rayen.mereka sangat iba akan masalah yang menimmpa naura saat ini.dan anton juga sangat sedih melihat keadaan rayen yang sangat sekacau ini. 

Hingga pintu ruangan itu terbuka dan dokter pun keluar dengan senyum diwajahnya.rayen langsung menghampiri dokter dan menyerang dokter dengan  banyak pertanyaan. 

"Bagaimana keadaan putri saya???"apa yang terjadi dengannya dokter???"dia baik baik saja kan???'jawab dok???'tanya rayen dengan suara frustasinya.anton langsung menarik rayen agar bisa membuat dokter agar bisa berbicara leluasa karena rayen  sudah seperti orang kesetanan dan membuat dokter dan perawat disana ketakutan. 

"Sabar ray!!!"kita engarkan dulu penjelasan dari dokter"ucap anton berusaha menenangkan sahabat sekaligus atasannya itu. 

Jery pun menganggukkan keplanya itu kepada dokter saat sang dokter meminta persetujuan untuk mulai menjelaskan keadaan pasiennya,"Nona naura baik baik saja,ia hanya terpengaruh obat dan rasa syok nya saja tadi.makanya nona naura tak sadarkan diri"ucap dokter itu membuka suara. 

Jery langsung bernafas lega begitupun rayen.bahkan semua orang yang sejak tadi ingin mendengar tentang keadaan naura pun bisa dengan lega menarik nafas mereka.

"Jadi adik saya tidak di...."jery menggantung ucapannya karena tidak berani untuk meneruskan pertanyaan nya lagi. 

"Mahkotanya masih utuh tuan muda,nona naura masih suci"sambung dokter itu sambil tersenyumm kala mengerti apa yang dikatakan oleh tuan mudanya.karena dokter yang menangani naura adalah dokter keluarga mereka yang sudah bekerja sejak dulu dan mengabdi dengan keluarga bagaskara. 

"Alhamdulillah".lirih rayen lega sambil menitikkan air matanya.ia luruh terduduk dilantai ia pun sempat sujud syukur karena putrinya baik baik saja. 

"Kemungkinan nona muda akan segera sadar dan kami akan memindahkan nya keruang rawat".ucap dokter itu kembali.jery pun menganggukkan keplanya.dan mengucapkan terimakasih kepada dokter sebelum dokter itu pamit pergi. 

Rayen langsung masuk keruang rawat naura ketika sudah dipindahkan ."sayang ,maafkan papa,papa kecolongan menjagamu sayang"lirihrayen sambil menitikkan air matanya. 

Rayen sangat menyesal kala melihat putri cantikya yang jarang sekali sakit.tapi malam ini terlihat pucat tidur diranjang rumah sakit dengan selang infus yang menempel dipunggung tangan nya.jery pun tak kala sedihnya melihat kondisi adiknya saat ini.jery lebih suka melihat naura yang sellau bersikap manja dan poseif padanya dibandingkan melihat naura kalem dan lemah seperti sekarang ini. 

"Pa..pa.kak jery".lirih naura pelan sambil membuka matanya secara perlahan. 

"Iya sayang ini papa..."

"Kakak ada disini sayang".sahut pap rayen dan jery secara bersamaan.membuat naura mengembangkan senyumnya. 

"Kenapa papa dan kaka jery menangis????".tanya naura pelan. 

Papa dan kak jery mennagis bahagia sayang,karena bidadari kecil papa baik baik saja".jawab rayen sambil menghapus lelhan bening diujung matanya, 

"Minum dulu sayang",rayen menyodorkan segelas air mineral kepada naura.sedangkan jery membantu naura untuk meminumnya. 

Anton dan raka nampak tersenyum dan tak bisa lagi menahan lelhan bening dari pelupuk mata saat ini ketika melihat pemandangan mengharukan didepan mereka.bahkan anton dan raka tidak jadi membuka pintu ruangan naura kala melihat rayen dan jery memeluk erat tubuh ramping naura. 

"Apa yang sebenrnya terjadi ka???'kenapa tiba tiba saja naura ada dirumah sakit???"tanya anton pada raka yang sejak tadi memnag sudah sangat penasaran. 

"Entahlah semua terjadi begitu cepat"jawab raka jujur,"tapi gue yakin pria itu ada hubungannya dengan naura kak"celetuk raka sambil menatap serius kearah anton. 

"Maksud lo ada orang yang menyelamatkan naura dan membawanya kerumah sakit???'

"Gue liat sendiri kak,bagaimana pria iti memb***h para penculik naura hanya dengan waktu beberapa menit saja semua orang yang ada disana sudah tewas dengan cara sadis dan menginaskan".seru raka sedikit kagum dengan keahlian pria yang tadi menolong naura. 

"Jangan bilang lo ada dilokasi saat semua penculik itu dibantai habis dimarkas mereka".anton menatap serius kearah raka. 

"Kakak bener,dan gue juga lihat sendiri bagaimana pria itu membawa naura kesini kak".celetuk raka membuat anton melotot sempurna karena terkejut dengan apa yang dikatakan oleh raka. 

"Jadi...

Raka menganggukkan kepalanya "awalnya gue hanya ingin menyelamatkan naura kak tapi pria bertopeng itu lebih dahulu membawa naura dan gue pikir dia mau celakain naura.lalu gue secara diam diam ngikuto dia dari belakamg sampai ada kesempatan buat nyerang tuh orang tapi gue malah dibikin kaget saat orang itu malah bawa nuara kerumah sakit ini"penjelasan raka membuat anton semakin bingung. 

"Dan anehnya pria itu langsung menghilang ketika sudah dibawa keruang UGD oleh dokter.dan lebih aneh lagi dokter faisal tidak mau memberitahu tentang pria itu kak"sambung raka lagi. 



Selanjutnya
Sebelumnya

0 comments: