Minggu, 10 Juli 2022

Bab 140



 Jery langsung menuju keruang rawat vivi mamanya begitu keluar dari ruang rawat naura.disana ada jeny yang selalu setia menunggu dan sellau ada disamping tubuh wanita paruh baya yang saat ini masih saja terbaring lemah diatas brankar pasien dengan keadaan kritis setelah mellaui proses operasi beberapa jam yang lalu. 

Jery menyentuh pundak jeny dengan pelan.membuat jeny beralih mentaap wajah kakaknya dengan mata yang sudah sebab dan sedikit bengkak sejak tadi ia sellau saja menangis melihta kondisi mamanya seperti ittu. 

"Bagaimana kondisi mama jen???"tanya jery sambil melihat kearah vivi yang masih saja setia memjamkan matanya. 

"Seperti yang kakak lihat.mama masih kritis kak"jawab jeny sedih ia bahkan tidak bisa tidak meniitkkan air matanya. 

"Mama pasti baik baik saja,hm"jery berusaha  menghibur sang adik,ia sebagai kakak tertua diantara adik adiknya.membuat jeryharus bisa bersikap tennag agar tidak mebuat semua orang semakin cemas dan walaupun ia jugasangat mengkhawatirkan kadaan mamanya tai jary harus tetap tegar dan tidak boleh terlihat sedih didepan keluarganya terutama adiknya jeny. 

"Semoga saja"oh ya bagaimana keadaan naura kak???'tanya jeny yang sejak tadi juga sangat megkhawatirkan keadaan adik bungsunya tu karena sejak tadi oa belum sempat membesuk sang adik sebab ia tidak bisa meingglkan mamnya dalam kondisi kritis begini. 

Evi yang sejak tadi menemani jeny saat ini tengah sibuk mengurus media agar tidak terllau membesar besarkan berita yang berlebbihan,dan evi juga sibuk mengurus pekerjaan tuan mudanya yang tadi sempat tertunda. 

"Alhamdulillah naura baik baik saja,kamu jangan khawatir kan naura!!!"ekarang lebih baik kamu tetap jagain mama saja,naura sudah ada mami dan papa yang jagain disana"tutur jery membuat jeny meganggukkan kepalanya. 

"Jeny,jangan beritahu naures dan Al dulu tentang maslah ini!!!"biarkan Al fokus pada study nya disana.lagian Al juga baru bebeerapa hari meninggalkan jakarta.sedangkan naures saat ini masih dalam perrjalnan ke yogyakarta.mereka berdua mesti akan sangat khawatir jika kita mmeberitahu nya sekarang.dan tidak menutup kemungkinan mereka berdua akan langsung pulang malam ini juga". 

"Baik kak"jawab jeny yang sangat paham akan maksud sang kakak tertuanya. 

"Kamu sudah makan???"Tanya jery.jeny hanya menggeleglan keplanya. 

Jery menghela nafasnya dalam.ia sudah bisa menbak jika jeny pasti akan melupakan makan malamnya,untunng saja tadi ia sudah menyuruh salah satu anak buahnya unuk kembali membeli makanan. 

"Kamu juga harus mmeikirkan kesehatanmu jen!!!"ini kakak beli makanan buat kamu,jadi makanlah sebentar,biar mama kakak yang jagain"pinta jery sambil memberikan kantong kresek yang sejak tadi ia bawa. 

"Apa kakak juga sudah makan???"tanya jeny balik. 

"Makanlah dulu jangan pikirkan kakak!!!"sahut jery sambil tersenyum. 

Jery duduk disamping bareng mamanya sambil menyentuh punggung tangan vivi.mengusap dengan lembut"mama pasti sembuh!!!"cepat sadar ma!!!"maafkan jery yang hampir saja melupakan mama karena rasa kecewa yang jery rasakan karena mama sudah mengkhianati papa.sekarang jery sudah bisa memaafkan papa,sekarang  jery sudah bisa memaafkan mama,papa memang salah karena ikut menduakan mama ,tapi apa mama tidak merasa jika mama sendiri yang membuat hancurnya keluargakita.kenapa dulu mama mengkhianati papa ma???"bangun mas!!!mama harus minta maaf sama papa dan opa oma juga,setelah jery dewasa seperti sekarang ini jery baru paham ma kenapa dulu opa dan oma sangat membenci mama".lirih jery pelan yang nyaris tak terdengar karen aia sediikit berbisik agar jeny tidak mendengar apa yang ia ucapkan kepada mamanya. 

"Jery..jeny"rayen tiba tiba masuk kdalam ruang rawat vivi dengan sangat tergesa gesa.ahkan papanya itu sedang terlihat menahan emosi. 

"Ada apa pa???"tanya  jery dan jeny secara bersamaan bahka jeny sampai menghentikan makannya. 

"Papa dan mami akan ke yogya malam ini juga"seru rayen dengan sedikit panik. 

"Yogaya???"kenapa pa ???apa yang terjadi pada naures??tanya jery penasaran serta bingung karena wajah khawatir papanya tidak bisa disembunyikan lagi. 

"Mobil naures nabrak orang disana.papa mama pergi dulu,papa nitip naura jagain adik kamu!!!"opa dan oma besok sudah sampai jakarta"ucap rayen 

jeny langsung menangis kembali ketika melihat mami lea yang diluar ruang vivi sudah menangis histeris,jery hanya bisa mengusap wajahnya kasar."cobaan apalagi ini yaallah"batin  jery tak habis pikir baru saja naura hampir celaka sekarang naures ikutan dapat masalh baru juga. 

"Pa,biar jery saja yang pergi di yogya,papa dan mami  lebih baik disini aja jagain naura!!!"pinta jery. 

"Jery naures  disana lebih membutuhkan papa.mereka pasti sedang berurusan dengan polisi karena satu korban nya sudah meninggal ditempatkejadian"lirih rayen membuat jery sangat terkejut bahkan lea semakin teriak begitupun jery. 

"Apa meninggal???"ulang jery semakin panik.membuat rayen hanya bisa menggarukkan kepalanya. 

Sungguh saat ini peraaan dan pikiran baik rayen maupun jery sama sama pusing akan maslaah yang datang secara bersaaanmenghampiri keluarganya. 

"Tidak ada waktu lagi jery.papa dan mama harus berangkat sekarang,perketat keamanan naura jangan sampai hal buruk terjadi kembali dengannya!!!perintah rayen tegas. 

"baik pa"sahut jery berusaha untuk tidak ikut ikutan panik,walaupun perasannya saat ini sungguh kacau. 

"Pa,mi hati hati dijalan!!!!lirih jeny sambil memeluk lea.rayen hanya menangguk sambil tetap berusaha untuk trsenyum. 

jery megantar papa dan mamanya sampai kedepan parkiran depan rumah sakit  saja.karena raye pergi dngan sopirnya unuk menuju ke bandara.mereka akan memakai jet pribadi agaar cepat sampai ke yogya karena keadaan saat genting. 

Begitupun mobil kedua orang tuanya pergi dari rumah sakit jery kembali masuk untuk melihat keadaan adik bungsunya nuara,karena ia kali ini tidak mau jika sampai naura kembali diculik dan terluka,bahkan jery sudah memperketat keamanan ruang rawat naura 

tanpa mereka sadari jika selepas rayen dan ea keluar dari ruang rawat naura tadi,ada sesorang pia yang masuk kedalam ruangan naura yang masuk melalui jendela kamar ruangan itu.entah bagaimana pria itu bisa menempel seperti cicak berjalan didinding rumah sakit,hingga ia bisa masuk dengan mudah. 

"Aku merindukanmu sayang"lirih pria bertopeng itu sambil megelus pipi mulus naura yang nampak terlelap dalam damai tidurnya,perlahan sentuhan itu menjalar ke bibir ranum naura. 

Cup..

Kecupan singkat mendarat dibibir tipis itu tapi tak membuat si empunya terusik"kau sangat lucu jika sedang tertidur sepertiini sayang"ucp pria itu sambil terkekh kecil. 

"Kau tahu sayang???aku sudah memb***h mereka semua yang telah berani menculik dan menyentuhmu,bajkan saat ini salah satu dari mereka masih ada ditempatku.dan kau tahu sayang??jika satu tangan dan mata manusia biadab itu sudah aku berikan pada koe ,aku tidak akan mengampuni mereka yang sudah berani menyakitimu sayang"ucap pria itu smbil tersenyumm. 

"Istirahatlah yang nyenyak sayang!!!aku akan selalu menjagamu,tak akan ku biarkan seorang pun bisa menyakitimu kembali setelah ini,kau tahu sayang,aku bisa lebih gila lagi jika tadi mereka sampai melecehkanmu.karena bibir ini,dad ini,dan mahkota berhargamu bahkan seluruh tubuhku adalah miliku".sambung pria itu lagi sambil menyentuh setiap bagian yang tadia sebutkan. 

"Nice dream sayang".pria itu kembali mngecup bibir tipis nuara tapi saat ia akan melepaskan kecupannya tiba tiba saja naura malah membalas ciuman pria itu,membuat pria itu tersentak kaget. 


Selanjutnya
Sebelumnya

0 comments: