Minggu, 10 Juli 2022

Bab 141



 Mark langsung menghentikan kegiatannya dan mendorong pelan bahu naura,saat pusakanya dibawah sana suah merespon dengan cepat kala naura menyerangnya dengan ciuman panas itu. 

"Kenapa berhenti???"bukankah kau memang menginginkanya sayang???"uap naura dengan seringai licik diwajahnya.membuat mark bisa menebak jika saat ini naura sudah mengenali dirinya. 

"Jangan memancingku naura rayen bagaskara"seru mark dengan suara tegasnya bahkan suaranya terdengar sudah berat ditelinga naura. 

Naura tak mengindahkan peringatan mark.ia kembali menarik tekuk leher mark dan kembali menyerangnya dengan pagutan panas dibibir sensual milik mark.dan tak menunggu lama mark sudah kembali hanyut akan cumbuan gadis remaja itu.walaupun ciuman naura masih terasa kaku tapi tak urung membuat mark kembali berhasrat,saat mark lengah naura dengan tersenyum liciknya langsung menarik topeng yang menutupi wajah tampan mark. 

Deg... 

Naura menegang ditempat bahkan ia langsung mendorong tubuh mark dan menatap mark dengan sorot mata berbeda"kak vian"lirih naura setengah terkejut.rasa penasaran nya sejak tadi ia tahan dan meskipun ia memnag sudah curiga sejak awal jika pria bertopeng ini adalah vian.pria yang berstatus sebagai kekasihnya itu sudah menyelamatkan nyawanya dan pria itu juga yang sudah membantai habis semua penculik nya tadi dengan sangat sadis. 

Naura diam mematung ditempat membuat mark sangat khawatir jika naura malah membencinya.dan mark lebih khwatir lagi jika nnuaa menjadi takut padanya. 

"Naura syang,aku bisa jelaskan"ucap mark sambil ingin mendekati naura yang saat ini menatapnya dengan tatapan yang sulit ditebak 

Walaupun keadaan kamar rawat itu hanya remang remang saja karena hanya ada lampu tidur.tapi mark bisa melihat dan merasakan jika saat ini naura menatapnya dengan sangat dingin. 

"Mark...king.."ucap naura datar. 

"Sayang jangan panggil aku dengan nama itu!!!"sentak mark geram.ia tidak mau jika naura memanggil namanya sama dengan para anggota dan para bedebah didunia hitamnya. 

"Kenapa???"bukanlah namamu memang mark davian castano.ah iya aku lupa king mark"seru naura. 

"Berhenti memanggilku dengan nama itu sayang!!!"ucap mark tegas. 

Naura malah tersenyum mengejek,dan sambil mebenarkan posisi duduknya diatas brankar itu.ia masih saja menatap pria tampan dengan sejuta pesona yang ada dihahapannya saat ini. 

Dan saat davian akan mendekati naura kembali tiba tiba saja terdengar langkah kaki dari arah luar membuat mark langsung bersembunyi dibalik tirai gorden yang ada disamping jendela tempat ia memnajat tadi karena ruang rawat naura berada di lantai lima rumah sakit tersebut. 

Naura hanya diam sambil menahan senyumnya .dan tak lama pun pintu ruangan terbuka dari arah luar. 

Ceklekk... 

Jery langsung menatap ke arah brankar dimana sang adaik bungsunya sedang duduk bersandar dengan santainya disana. 

"Ra,kenapa tidak istirahat???"ini sudah malam sayang". 

"Cih.....berani sekali dia memanggil wanitaku dengan sebutan sayang ,kata itu hanya aku yang boleh mengatakannya "gerutu mark yang masih saja bersembunyi dibalik tirai jendela. 

Jery melangkah mendekati sang adik dan sambil akan menghidupkan lampu yang saklarnya ada di samping branker naura. 

"Jangan kak!!!"cegah naura saat jery sudah akan menekan tombol lampu yang ada diruangan itu. 

"Kenapa???ini sangat gelap ra"ucap jery sambil menautkan kedua alisnya. 

"Aku tidak bisa tidur kalau lampunya dihidupkan.kakak tahu sendiri kan gimana keadaan ku saat tengah malam??". 

Jery langsung teringat sesuatu dan menggelengkan kepalanya.dan jery pun mengurungkan niatnya untuk menghidupkan kembali lampu itu."makanya mulai sekarang  ubahlah kebiasan tidurmu itu!!!"seloroh jery sambil mencubit gemas hidung mancung naura. 

"Tidak bisa kak,rasanya tidak nyaman dan tidak bisa nyenyak jika.....

"Jika memakai baju???"potong jery sambil menggelangkan kepalanya,"kamu itu udah gede apa gak malu masih tidur telanjang"celetuk jery. 

"Kak jery....ihhh"cemberut naura,kenapa mesti disebutin sih kak???"naura memanyunkanbibirnya. 

Sedangkan mark yang masih ada dipersembunyian mendengar semua tentang percakapan jery dan naura,membuat ia tersenyum jahil dan mempunyai ide licik di otaknya. 

"Kenapa malu????"membuat naura menggangguk kan kepalanya."ra gimana nanti kalau kamu punya pacar apa masih mau tidur dalam keadaan seperti itu???".celetuk jery. 

"Ya kalo baru status pacaran kan belum boleh tidur satu kamar kak.jadi,dia mana tahu"sahut naura sambil terkekeh,tapi sedetik kemudian naura lengsung menutup mulutnya rapat rapat karena sadar jika diruangan itu mark mash bersembunyi dibalik tirai. 

"Ada apa ra????"tanya jery bingung yang melihat naura seperti itu. 

"Ah,tidak papa kak,aku hanya haus"elak naura supaya jery kakaknya tidak curiga. 

Jery dengan cekatan langsung mengambilkan naura minum."sini biar kakak bantu."ucap jery sambil menyodorkan gelas yang berisi air mineral untuk naura minum. 

Dering ponsel jery membuat pria itu langsung merogoh ponselnya yang ada disaku celananya,setelah tadi meletakkan kembali gelas minuman naura. 

"Ra kakak angkat telpon dulu ya,sekarang kamu istirahat saja!!!!"sebentar lagi kakkak kembali",naura langsung menganggukkan keplanya.dan jery pun melangkah keluar ruangan untuk menerma telepon. 

"Oh jadi kebiasaan kamu kalau tidur suka telanjang."ucap mark dengan senyum licik diwajahnya ketika jery sudah benar benar keluar dari ruangan itu.membuat mark keluar dari persembunyiannya. 

"Dengar aja tuh telinga"ketus naura sambil mendelik kesal .padahal dalam hatinya ia sungguh malu karena kebiasaan buruknya diketahui oleh bule mesum satu ini. 

Mark kembali mendekati naura dengan seringai licik diwajahnya."Aku pulang dulu sayang"pamitnya.naura hanya berdehem saja. 

"Apa kau belum mau membuka bajumu sekarang sayang???"goda mark sambil berbisik tepat ditelinga naura.membuat naura sedikit meremang karena hembusan nafas dan aroma maskulin dari mark bulu kuduknya merinding. 

"AW...."naura terpekik tapi langsung menutup mulutnya kembali saat tiba tiba saja tangan mark sudah meremas salah satu bukit sinal miliknya. 

"Vian"sentak naura sambil melotot tajam. 

Tapi yang ditatap malah tersenyum."Good girl.aku lebih suka kau memnaggilku dengan nama itu dari pada yang tadi"ucapnya sambil terus mengembagkan senyumnya. 

"Cepat pergi dari sini!!!sebelum aku berteriak"ancam naura kesal. 

"Kau ingin berteriak sayang???"silahkan saja!!!jawab mark santai."atau kau ingin berteriak diatas ranjangku hm???"godanya dengan tatapan mesumnya. 

"Ih.....nyebelin.sana buruan pergi kak!!!!"seru naura malu bahkan wajahnya sudah seperti udang rebus.ia memang belum paham akan hal hal dewasa tapi naura bukanlah gadis bodoh yang tidak mengerti arah pembicaraan mark tadi padanya. 

Mark hanya tersenyum dan kembali mengecup singkat kening dan bibir naura membuat gadis itu tersentak kaget.lagi lagi pria itu dengan seenak jidatnya saja menciuminya. 


Selanjutnya
Sebelumnya

0 comments: