Keadaan sebuah ruangan mewah disebuah hotel milik keluarga bagaskara.kini nampak dingin mencekam akan aura aura intimidasi baik dari rayen,jery maupun opa baas ditambah lagi raka.para perempuan hanya saling pandang dan lalu kemudian menundukkan kepalanya kembali
Kemurkaan jery dan rayen mencuat saaat mengetahui putri dan adik bungsunya ingin dilecehkan dihotel mereka sendiri.dan lebih parahnya lagi pelakunya adalah keluarga besan mereka yaitu sepupu amanda.
Paman dan bibi amanda nampak sangat malu akan perbuatan keponakannya satu ini.malik memang tidak pernah berubah sedikitpun.kedua orang tua malik yang tak bukan adalah saudara dari bibinya itu tega membiat ulah dan berhasil mencoreng muka mereka dihadapan keluarga besar suami amanda.
Berulang kali paman amanda meminta maaf atas apa yang dilakukan sekaligus kebodohan malik yang ingin melecehkan naura.tapi rayen tetap bungkam tidak menggubris perkataan keluarga besannya itu.bagi rayen ini adalah kesalahan fatal dan ia tidak akan mengampuni siapapun yang berani menyentuh putrinya apalagi ingin melecehkan putri bungsunya itu.
Malik sudah dilarikan kerumah sakit oleh kedua orang tuanya,dan tentu saja dengan pengawasan anggota jery dan anggota rayen dari pihak kepolisisan.sedangkan naura masih saja belum sadarkan diri dikamarnya ditemanu mami dan omanya.
"Tuan rayen ,tuan bagas...sekali lagi saya mewakili keluarga meminta maaf atas perbuatan malik,saya sangat menyesal karena telah membawa mereka untuk datang kepernikahan mnda keponakan saya"ucap paman manda dan merasa sangat bersalah.
Bagas terlihat menghela nafasnya berat.ia juga bukan kesalahan paman manda tapi memng pria brengsek itu yang tidak punya otak."sudahlah pak yono.semua ini bukanlah sepenuhnya kesalahan bapak.yang penting sekarang naura cucu saya baik baik saja.dan untukmasalah malik biar pihak yang berwajib yang mengurusnya"jawab bagas merasa juga tidak enak hati jika mereka ikutan mendiamkan paman amnda.
Amanda pun ikut merasa bersalah atas apa yang menipa adik iparya itu,bahkan ia sempat shock karena malik tega membuat ulah dihri pernikahannya padahal hubungan nya dengan jery mulai membaik tapi entahlah apa yang akan dilakukan jery setelah kejadian yang menimpa adik kesayangnanyaitu,amanda takut jika jery ikut membencinya karena kesalahan malik sepupu jauhnya itu.
Membayangkan saja manda sangat takut aplagi jika itu beneran terjadi,pernikahan yang baru saja ia jalani harus berakhir dengan perihal buruk seperti ini,amanda menundukkan pandangannya tidak berani mentap wajah suaminya yang masih terlihat menyimpan amarahnya,amanda terus terisak dalam diam.dia benar benar bingung harus bicara apa sekarang,sejak tadi ia juga diacuhkan oleh uaminya itu.
"Maaf semuanya manda permisi dulu!!pamit amanda yang sudah tidakk tahan lagi menahan rasa sesaknya.
Rayen langsung menyentuh bahu jery,dan memberi kode supaya jery menyusul istrinya,jery baru sadar jika sejak tadi ia sama sekali tidak memperdulikan istrinya,dan hanya kekeh menhaan amarahnya seketika ikut merasa bersalah pada manda,jey bangkit dari tempat duduknya dan ikut pemit pergi menyusul istrinya.yang bisa jery tebak jika saat ini perasaan istri juga ikut terpukul
Jery langsung menekan lift menuju lantai 17 dimana sang adik berada,untuk melihat kondisi adiknya itu terlebih dahulu.
Tingg....
Pintu lift terbuka tepat dilantai 17.jery langsung melangkahkan kakinya mengarah ke kamar sang adik.dan ketika sudah berada didepan pintu kedatangan jery disambut oleh beberapa anggota yang menjaga didepan pintu kamar naura.
"Selamat malam tuan musa"
"Hm,jery hanya berdehem ria sambil memberi kode dengan matanya,membuat anggota jery mengerti dan langsung membukakan pintu kamar naura untuk tuannya.
"Bagaimana keadaan naura mi???"
Lea yang sejak tadi tidak pergi dari sisi ranjang putrinya nampak menggelengkan kepalanya,"masih belum sadar kak"jawab lea sambil menagis.
Sedangkan mona yang sejak tadi mennagis pun nampak diam membisu.mereka tidak habis pikir dengan apa yag dialami oleh naura,bahkan sudah dua kali naura hampir saja dilecehkan.
"Naura pasti baik baik saja,mi,oma....naura gadis yang kuat.dia hanya terpengaruh oleh obat saja.bukankah tadi dokter sudah memeriksa kondisinya"jery berusahamenennangkan mami dan omanya.
"Semoga saja"lirih lea sambil encium punggung tangan naura.
Bisa jery lihat jika saat ini maminya sanngat sedih dan terpukul atas apa yang menimpa nuara,tapi jery bisa sedikit bernafas lega jika nura masih utuh dan ia juga datang tepat waktu.
"Tuan davian....mungkin memang kau yang pantas mendampingi naura"batin jery.
Jika saja mark tidak menghubunginya cepat mungkin naura sudah dilecehkan dan kemungkinan adik bungsunya itu bisa saja kehilangan masa depannya,karena saat pesat memang tidak dibuka untuk umum elainkan hanya anggota keluarga dan beberapa tamu orang orang penting saja,jadi angoota jery hanya berjaga seadanya mengingat pesta itu dilakukan dihotel milik keluarga mereka sendiri.
Sedangkan anggota mark yang biasa mengawasi dan menjaga naura dari jauh tidak memiliki akses untuk masuk kehotel.selain itu juga anggota mark pun saat ini sedang sibuk mengurus kakak mark untuk membereskan para musuh musuh mmereka.
Tapi siapa sangka bahwa bukan musuh luar yang menjadi tersangka melainkan keluarga dari istri jery sendiri.
"Dimana amanda kak???apa dia baik baik saja??tanya lea yang sejak tadi tidak melihat menantunya itu.
Pertanyaan maminya membuat jery kebali teringat akan manda istrinya.yang memang sejak tadi ingin jery temui"jery keluar dulu mi,jery ingin menemui manda!!
Saat ini jery sudah berada dikamarnya tidak menemukan sang istri.jeryy mulai panik karena ranjang ataupun kamar mandi dan walk in closet tidak ada manda yang dicarinya.
"Manda..."
"Sayangg...kamu dimana??".
"Manda...."teriak jery terus memanggil nama istrinya.
"Sial...kenapa aku bisa melupakannya.seharusnya aku tidak meninggalkan pergi sendiri"gerutu jery sambil menjambak rambutnya kasar.
0 comments: