Jumat, 15 Juli 2022

Bab 161

 


Naura memang gadis yang tangguh serta memiliki mental yang kuat,semua kejadian yang menimpanya tak membuat gadis cantik itu terpuruk ataupun trauma berkepanjangan.hal itu terbukti seperti saat ini,setelah sadar dari pengaruh obat bius akan insiden semalam,pagi ini naura terlihat seperti biasa saja bagai tek pernah terjadi apapun padanya,atau mungkin karena hal yang nyaris membuat ia kehilangan masa depannya emang tidak diberitahukan oleh semua anggota keluarganya. 

"Sayang kamu udah bangun???'. 

Lea segera menghampiri putri bungsuya sambil membawa baki berisi sarapan untuk naura. 

"Mi,kenapa sarapannya dibawa kekamar??naura kan bisa turun kebawah sendiri". 

"Nggak papa,mami lagi pengen manjain putri mami yang cantik ini"ucap lea sambil menggoda putrinya. 

"Mami...naura kan udah gede.naura juga nggak manja kok. 

"Tapi mami yang mau sayang"jawab lea sambil mencubit gemas hidung naura,membuat naura memanyunkan bibirnya. 

"Ayo buruan bangun,cuci muka terus sarapankarena kita akan segera pulang kerumah sayang". 

"Siap mi,tapi naura mau langsung mandi aja ya bentar". 

"Iya sayang...buruan gih!!!". 

Naura langsung bergegas turun dari ranjang da melagkah menuju kamar mandi,sedangkan lea nampak menggelengkan kepalanya melihat tingkah anak bungsunya itu,sambil menarik nafasnya dengan lega karena naura tidak membahas permasalahan semalam. 

Sedangkan direstoran hotel dilantai dasar jery sejak tadi dibuat pusig akan tingkah sang istri,semua maknan di yang tersaji dimeja restoran hotel tidak ada satupun yang disentuh oleh manda,bahkan wanita itu sejak tadi hanya menempel pada lengan kekar suaminya,tanpa berniat beranjak sedikit pun. 

"Sayang,ayo sarapan dulu!!!!dari semalam perut kamu belum terisi sama sekali lo"bujuk jery. 

"Manda dari semalam elum makan??mona ikut nimbrung. 

"Iya,oma semua makanan yang jery pesankan katanya baunya tidak enak,dan manda bilang membuatnya mual,kan aneh"sahut jery. 

"Mona langsung mengerutkan keningnya,begitupun dengan bibinya manda yang saling tatap dengan mona. 

"Evi...kemari sebentar!!teriak mona pada evi aisiten jery. 

"Iya nyonya ada apa??tanya evi yang langsung mendekati mona. 

Seketika mona langsung membisikkan sesuatu pada ei yang membuat evi menautkan kedua alisnya.tapi pada akhirnya evi pun paham,"baik nyonya"setelah mengucapkan kata itu evi segera pergi meninggalkan area resto. 

"Oma bilang apa sama evi??tanya jery penasaran. 

"Nanti juga amu tahu senidri"sahut mona acuh. 

"Manda sayang..kamu pengen makan apasayang biar oma suruh chef hotel bikinin!!tanya mona sangat perhatian pada cucu menantunya yang sejak tadi masih saj berhelanyut manja dilengan suaminya.membuat jery susah bergerak. 

Amanda yang ditanya tiba tiba langsung mengangkat wajahnya menatap mona dengan wajah yang terlihat antusias."martabak kari kayaknya enak oma"celetuk manda sambil tersenyum. 

"Martabak kari???ulang mona yang dijawab anggukan kepala oleh manda"ada lagi sayang??sebutin aja apa yang kamu nginkan!!!sambung mona membuat jery aneh dan bingung akan sikap istri dan omanya,sedangkan yang lain hanya tersenyum dan geleng geelng kepala saja melihat tingkah mona. 

"Asinan bogor oma"jawab manda lagi sambil meneguk air liurnya sambil membayangkan saat ia memakan asinan itu. 

"Ah itu mah kecil"ucap mona sambil menjentilkan jari tangannya. 

"Tapi asinan nya manda mau yang dibeli langsung dari bogor nya oma.dan yang beliin harus..."manda sengaja tidak melanjutkan kata katanya tapi matanya terus  menatap kearah jery suaminya membuat mona langsung paham apa yang dimaksud oleh manda. 

"Jery..."panggil mona membuat jery langsung menatap omanya karena tadi ia terlalu fokus sama ponsel dan sarapannya. 

"Ada apa oma???jery tahu manda mau makan martabak kari dan asinan bogor ka"mona langsung mengangguk kan kepalanya"ini jerylagi pese asinan bogor lewat online"sambung jery dengan santainya. 

"Eh siapa suruh pesen oline???"potong mona sambil melotot tajam. 

"Lah kan istriku lagi mau makan itu oma,kalau nggak online terus jery harus pergi sendiri gitu ke bogor hanya untuk membeli asinan bogor doang.lagian disini juga ada jualan oma. 

"Tuh kamu udah tahu jawabannya,kamu kudu pergi ke bogor dan beli tuh asinan yang diinginkan oleh istrimu!!!sahut mona membuat jery langsung melotot sempurna. 

Kenapa harus susah susah ke bogor oma???rasanya sama aja sama yang disini,iya kan sayang???jery berusaha meminta pendapat pada sang istri.tapi jery dibuat bungkam saat melihat wajah sendu istrinya yang terihat sangat sedih dan menahan tangisnya. 

"Sayang...hei..kamu kenapa???tanya jery bingung. 

"Istrimu hanya mau asinan bogor yang dibeli langsung kesana dan itu kamu sendiri yang beli"sahut mona. 

"Tapi oma..."jery langsung menghela nafasnya berat"sayang apa benar yang dibilang oma??amanda engan ragu langsung menganggukka kepalanya. 

Entah kenaapa melihat wajah sendu isrinya jery terlihat tidak tega untuk menolak"oke ...aku akan pergi ke bogor sekarang buat beli asinan yang kamu mau.tai udah ya jangan sedih lagi mukanya!!bujuk jery lembut sambil menyentuh pungggung lengan istrinya. 

"Uhh,cicit oma udah jahil aja padahal masih dalam perut"celetuk mona membuat rayen langsung tersedak makannya. 

Uhuk...uhukk...

"Loh ...tuan rayen tidak apa apa???paman manda lagsung menyodorkan air minum untuk papa mertua keponakannya. 

"Pelan pela ray makannya!!ucap mona sambil menggelengkan kepalanya. 

"Terima kasih pak"ucap rayen

"sama sama tuan"

"Tadi apa kata mama??cicit???tanya rayen yang memang tidak salah dengar jika tadi mona memang mengucapkan kata itu. 

"Emang udah dicek kepastiannya mas??tanya rayen. 

"Nyonya besar ini pesananya!!belum juga mona menjawab pertanyaan rayen ,evi sudah datang membawakan barang yang tadi ia minta. 

"manda sayang...ikut oma sebentar ya!!!ucap mona sambil meraih tangan manda,membuat manda menatap wajah suaminya.dan jery pun langsung mengangguk kan kepalanya walaupun ia juga bingung apa yang sebenarnya akan dilakukan oleh omanya itu. 

"Tunggu aja disinni!!nanti juga kita bakalan tahu jawabannya apa"seru rayen saat melihat jery juga akan beranjak dari tempat duduknya. 

Setelah beberapa menit akhirnya mona dan manda kembali dengan senyum yang selalu mengembang diwajah mona tapi amanda terlihat ragu dan sedikit menatap wajah suaminya dan paman serta bibinya. 

"Bagaimana ma?tanya bagas. 



Selanjutnya
Sebelumnya

0 comments: