Naura langsung segera turun dari mobil setelah rayen memarkirkan mobinya tepat didepan mobilnya tepat didpan rumahnya.disusul lea yang juga ikutan turun.rayen memberikan kunci mobilnya pada sang sopir dan dimasukkan kedala garasi lalu menyusul anak dan istrinya masuk kedalam rumah.sedangkan seua belanjaan naura yang tadi sempat dibeli di supermarket sudah di keluarkan dari mobil dengan dibawa oleh asisten rumah tangga mereka.
"Sayang...kamu lagi ngapain??tanya rayen sambil mengggedor pintu kamar mandi saat ia sudah tiba dikamar tapi tak mendapati istrinya disana.
"Setoran mas"jawab lea dari dalam kamar mandi.
"Hem....yaudah lanjutin aja"seru rayen sambil terkekeh.
"Udah lega sekarang ???tanya rayen sambil tersenyum saat ia keluar dari ruangan walk in closet dan bertepatan dengan lea yang juga ikut keluar dari dalam kamar mandi.
"Banget"jawab lea ketus.
"Eh..mau kemana lagi??rayen menarik tangan istrinya saat lea akan beranjak dan kembali melangkah untuk keluar kamar.
"Kedapur mas.mau masak untuk makan siang"ucap lea jujur.
"Nggak usah masak sayang!!!biarin aja yang masak bibik!!kamu disini aja!!rayen tersenyum devil membuat lea mendelik tajam.
"Masih siang mas,jangan macam macam!!!.
"Hanya satu macam sayang,please!!!udah bangun nih minta ditidurin!!mohon rayen sambil melirik benda sakral yang ada dibalik celana nya dan membuat lea merem melek ketagihan akan kehebatan benda bertuah itu.
"Mas...ihh..udah mau jadi kakekaja masih mesum"ledek lea sambil menggelengkan kepalanya.
"Pengen itu enggak mandang usia sayang,asalkan istrinya tetap mau melayani"seloroh rayen sambi mmnarik tangan lea dan merebahkannya diatas kasur empuk miliknya.
Dan beberapa saat kemudian keduanya sama sama sudah bergairah dan sudah sama sama polos,higga berakhir merengkuh kenikmatan bersama.bebagi peluh di pagi menjelang siang itu,dan berdiam diri didalam kamar selama satu jam lebih
πππππ
"Eh,ra...sini deh!!!lirih yuni pelan sambil melambaikan tangannya pada naura."mbak denegr suara mami teriak teriak dari tadi"seru yuni dengan polosnya,membuat mengerutka keningnya.dan naura pun ikut mendekati pintu kamar kedua orang tuanya.
"Bener kan itu suara mami"ucap yuni lagi "tapi mami ngapain ya ampe teriak teriak begitu??atau jangan jangan mami lagi kesakitan kali ya"cerocos yuni.
"Ayo ra kita bantuin mami,kasian mami!!!seru yuni yang merasa khawatir dengan mami mertuanya,karena semakin lama suara teriakan lea semakin kencang membuat yuni takut terjadi apa apa dengan mami mertuanya.
"Eh,mbak mau kemana??naura mencekal tangan yuni yang akan masuk kedalam kamar papa dan maminya.
"Masuk kedalam nolongin mami .kasian mami ra.lagian pintu nggak kekunci kok"jawab yuni polos.
Membuat naura terkekeh geli akan kepolosan istri saudara kembarnya ini"udah mbak nggak usah ditolongin.mami bai baik saja!!!mending sekarang kita kedapur aja yuk!!biarin deh mami sama papa dikamar"ucap naura sambil menarik tangan kakak iparnya.
"Tapi ra mami...gimana kalo nanti mami kenapa kenapa ??terluka atau gimana ???ayo kita tolongin mami dulu ra!!!yuni tetap kekeh dan masih ingin elihat kondisi mami mertuanya.
"Udah biarin aja mbak!!mami itu lagi keenakan bukan keakitan"celetuk naura sambil menahan tawanya.
"Keenakan bagaimana maksudmu ra??orang jelas jelas mami kesakitan kok tadi mbak denger sendiri teriak teriak gitu"sahut yuni masih khawatir.
"Mami teriaknya ah..ah..gitu kan mbak???seloroh naura sambil mengulum senyumnya.membuat yuni langsung mengaggukkan kepalanya membenarkan ucapan naura.
"Itu namanya keenakan mbak bukan kesakitan.ulang naura sambil terkekeh"kalau orang kesakitan pasti teriakannya aduh..aduh...gitu,bukan ah..."seru naura sambil menirukan suara erotis maminya.
"Nggak usah dipikirin masalah mami!!percaya deh mami baik baik saja!!!kita dirumah ini udah biasa denger suara mami kayak gitu mbak.tanya aja tuh bik asih!!!ucap naura sambil terkekeh geli.
Naura tidak habis pikir akan keakuan kedua orang tuanya itu yang masih saja sembrono.membuat menantu lugu dan polosnya ini kayak orang bodoh,malah berniat menyelamatkan maminya lagi.yang ada bukan nyelametin malah bikin rusak suasana aja.
0 comments: