Minggu, 31 Juli 2022

Bab 215

 


Semua orang sudah berkumpul dimeja makan,tepatnya di restoran lantai dasar.baik keluarga besar naura maupun orang orang kepercayaan mark ,tapi sampai semuanya mulai menyantap sarapan mereka,namun naura dan mark belum menampakkan batang hidungnya juga. 

"Pagi semuanya"sapa naura dengan raut wajah yang berseri seri ,bahkan ia sudah tak memberi batasan lagi dengan mark,mereka berdua berjalan saling bergandengan tangan bahkan naura bergelanyut mesra dilengan kekar mark. 

"Pagi,pagi sayang..."jawab semua orang sambil tersenyum kearah pengantin baru itu. 

Mark dan naura memilih duduk didekat papa dan maminya,tapi tatapan semua orang sudah berpengalaman langsung terarah pada lukisan abstrak di leher jenjang naura.bahkan tidak satu warna ,warna itu cukup kontras membuatnya jelas terlihat berbeda. 

"Ganas juga mas bule"celetuk kinan tapi kinan langsung menutup mulutnya rapat saat ia mendapatkan tatapan tajam dari raka suaminya. 

"Semalam kayaknya ada gempa lokal ya??seru mona menyindir. 

"Mama...."Bagas menatap tajam kearah mona tapi tak digubris olehnya. 

"Kok naura tidak terasa oma kalau ada gempa???tanya naura bingung,sedangkan mark sudah paham apa yang dimakud oleh mona . 

"Ehem...."deheman mark membuat naura tidak jadi bicara,ia hanya fokus pada sandwich yang ada dippiringnya. 

Tiba tiba yuni kembali bertanya dengan pertanyaan polosnya"ra ,itu leher kamu kenapa??kok pada merah merah biru biru gitu???tanya yuni sambil memperlihatkan setiap lukisan yang ada dileher naura. 

Degg...

Naura langsung gugup da dibuat kikuk,ia baru sadar jika itu pasti tanda yang sama dibuat mark seperti sebelumnya. 

"Hehehe..ini...

"Semalam mungkin naura digigit drakula sayang"jawab mona sambil menhaan tawanya. 

"Mama...."Seru bagas rayen dan raka membuat oma mona bungkam seketika karena tatapan tajam pria itu secara bersamaan. 

"Sudah,jangan banyak tanya lagi!!!habiskan saja sarapanmu!!!ucap naures pelan membuat yuni menurut. 

Sedangkan naura langsung menatap tajam kearah mark karena mark sama sekali tidak berusaha menutupi tanda dilehernya. 

Tak berselang lama jery dan manda juga baru bergabung dengan mereka untuk sarapan yang sudah sangat tertinggal lama. 


Selanjutnya
Sebelumnya

0 comments: