Senin, 01 Agustus 2022

Bab 219

 


"Siapa sayang??"naura langsung bertanya saat melihat mark baru saja masuk kembali kedalam kamar. 

"Jacob"sahut mark singkat dan langsung mengahmpiri istrinya.memeluk tubuh istrinya dari arah belakang,hingga wangi parfum naura menusuk lembut indera penciumannya. 

"Sayng,hentikan!!!kita akan gagal pergi jika kau terus seperti ini"keluh naura kewalahan mengimbangi permainan suaminya. 

"Kita memang tidak jadi pergi sayang,lebih tepatnya ditunda dulu sampai nanti mmalam"seru mark 

"Kenapa ditunda???". 

"Cuaca sdang tidak stabil !!dan pesawat ku juga sedang dalam perbaikan sayang"bohong mark dengan santainya,"dan kalau sampai nanti sore belum juga layak untuk terbang maka kita akan meminjam jet pribadi milik keluargamu saja sayang"sambung mark .

Naura hanya menganggukkan keplanya paham. 

"Dan sekarang saatnya kita membuat adonan kembali sayang"ucap mark yang langsung mengangkat tubuh istrinya. 

Dan mark pun meletakkan tubuh naura berbaring dikasur empuk. 

Serangan dadakan juga mark lakukan dibibir tipis istrinya,memanggutnya dengan lembut dan semakin lama semakin dalam dan semakin menuntut,sesapan iu berlangsung cukup lama . 

"Akh..."Suara sakral itu mulai lolos dari bibir naura saat bukit sintal nan mennatang itu dimainkan oleh mark

"Ready sayang???goda mark lagi membuat naura langsung menagguk kan kepalanya pasrah. 

"Akh...oh vian..."

"Yes baby". 

Seru mark sambil memulai permainannya ,setelah itu suara suara indah mendayu dayu saling bersahut sahutan satu sama lainnya,keduanya larut dalam pesona nikmatnya surga dunia. 

Erangan panjang dari keduanya menandakan permainan itu berakhir sepurna,walaupun ini bukan yang pertama bagi naura,karena sejak tadi ia sudah berkali kali lepas kendali. 

"Bismillah jadi baby!!!seru naura sambil mengulum senyumnya. 

Hal itu membuat mark ikut mengaminkan doanya dengan penuh harap..karena mereka berdua tidak akan menunnda nunda memiliki momongan.sebab,selain usia mark yang memang sudah matang,mark juga penasaran akan bentuk wajah buah hati mereka. 


Selanjutnya
Sebelumnya

0 comments: