Mark kembali menghela nafasnya kasar,lalu tanpa banyak bicara ia pun segera turun dari mobilnya,untuk sekedar membeli cilok yang diinginkan oleh naura istrinya,tapi sebelum nya mark juga masih sempat mengecup bibir naura.
Sedangkan di arah belakang mobil rayen dan satria nampak ikut berhenti ketika melihat mobil yang ditumpangi naura dan mark berhenti mendadak,begitupun mobil jery yang ada didepan mereka.
"Itu si bule tengil mau ngapain???"mona pun ikut memperhatikan langkah markyang turun dari mobil lalu menuju arah penjual di pinggir jalan raya itu.
"Owalah,mau beli cilok ya dia???"sambbung mona sambil terkekeh geli.ia tidak habis pikir bule setampan dan setajir mark beli ciloknya di pinggir jalan raya.
"Pasti naura yang minta cilok itu"sahut lea ikut menebak,kalau tidak mana mungkin mark mau bela belain turun dari mobilnya hanya sekedar untuk memebeli cilok dipinggir jalan.
"Cucuku memang pawangnya bule tengil tajir melintir"mona pun kembali terkekeh."
"Anak siapa dulu dong ma???rayen kut sombong.
"Cih...semua itu karena lea menantuku ini.coba saja kalau kamu tetap....
"Ma".potong bagas cepat sebelum istrinya kembali mengungkit masa lalu putranya dengan almarhumah vivi.membuat mona pun langsung bungkam dan tak bersuara lagi.
Mark dengan gaya coolnya berdiri di samping akang cilok,bahkan semua pembeli yang ada di gerobak sebelah akang cilok sejak tadi nampak terkagum akan ketampanan seorang mark.mereka bahkan sampai mencuri foto mark untuk sekedar dijadikan walpeper handphone mereka segala.
Tapi mark nampak biasa saja tanpa ekspresi sama sekali.
Saat mark masih menunggu pesanan ciloknya,tiba tiba satria juga turun dari mobilnya,dan kini ikut berdiri disamping mark.
"Mau ngapain kamu???pesan cilok juga???ketus mark sambil menarik sudut bibirnya.
"Ck.....kamu aja yang pesan cilok aku sih mau pesan es tebu"jawab satria datar."kata orang kalau ibu hamil sering makan cilok nanti kepala anaknya botak kayak lampu taman mark"bisik satria sambil tersenyum licik.
"Kamu pikir aku percaya dengan tahayul itu,hm???jawab mark dengan tegas.
"Terserah mau percaya atau tidak,kalau aku jadi kamu aku bilang saja kalau ciloknya habis,biar anaku tidak botak"satria terus saja jai kompor agar mark mendapatkan amukan istrinya.
Mark pun nampak tak menggubris ucapan satria ia tetap saja menunggu pesanan ciloknya yang sudah hampir selesai.sedangkan di dalam mobil naura sudah sangat tidak sabran untuk memakan ciloknya.
"Itu dua bule tengil lagi ngomongin apa sih???pake ngobrol segala didepan akang cilok????"mona terus saja cerocos melihat mark dan juga satria yang sejak tadi terlibat obrolan.
"Wah,suami jeny sepertinya ingin menciptakan amukan cuucku ini"sambung mona yang sudah bisa menebak apa yang dilakukan satria.karena yang mona tahu mark dan satria selalu saja tidak akur,bahkan saling olok olokan terus setiap kali bertemu,padahal mereka itu sepupuan.
0 comments: