Selasa, 23 Agustus 2022

Bab 282



 Setelah menempuh perjalanan selama lebh dari satu jam lebih,kini tibalah keluarga besar rayen di sebuah villah mewah  tentunya milik keluarga bagaskara.yang terletak di perbatasan dengan puncak bogor. 

Mark membantu istrinya untuk turun dari mobilnya begitupun dengan satria yang tak mau kalah dari sepupunya,ia pun masih bisa menggendong alex serta menggandeng tangan istrinya untuk masuk kedalam villa. 

Jery juga nampak sedang membantu sang istri mengambil alih putrinya maira dari gendongan manda.padahal mereka semua sudah membawa baby sitter tapi mereka memilih untuk mengurus anak anak mereka sendiri. 

"Wah disini sejuk sekali"seru naura baru saja mendarat kan bokong nya di sebuah sofa yang ada diruang tamu. 

"Kamu suka sayang???mark pun ikut duduk disamping sang istri. 

Naura menganggukkan kepalanya sambil tersenyum"tapi aku lebih suka jika hanya kita berdua yang pergi liburan seperti ini sayang"bisik naura. 

"Apa kau ingin menggodaku,hmm???mark mendekatkan bibirnya untuk mencium bibir istrinya. 

"Ehemm...kalau mau mesum pergi kekamar masing masing!!!jangan ditempat umum begini banyak mata orang yang masih suci"ycap mona ketus sambil menatap sinis. 

"Ihh..oma...kayak tidak pernah muda aja"jawab naura dengan santainya. 

"Oh,astaga...oma juga pernah muda tapi tidak segila kalian itu"cibir mona. 

"Sayang sekarang ini si imron sudah mulai gerak nih"tunjuknya kearah pangkal paha nya."mau lanjutin dikamar saja atau....

"Kamar saja"sahut naura cepat. 

Mark langsung tersenyum sennag,lalu beranjak dari tempat duudknya,menarik tangan istrinya unruk segera beranjak,dan langsung berjalan meninggalkan ruang tamu menuju kamar mereka. 

"Loh naura sama suaminya kok malah masuk kamar??yuni yang baru saja keluar dari kamar setelah meletakkan tasnya. 

"Mau menebalkan adonan lagi"jawab oma mona ketus. 

"Mama...bagas yang baru akan menuju taman belakang bersama rayen langsung menegur istrinya. 

"Tuh papa liat sendiri kelakuan cucu dan para cucu menantu mu itu,mesum gak ada obat"cibir mona. 

"Kenapa mama yang pusing sendiri???bukankah semuanya adalah keturunan mama dan papa juga"sindir rayen dengan snatainya. 

"Rayen..."bagas langsung menatap tajam kerarah putra semata wayangnya itu,membuat rayen terkekeh sambil mengangkat bahunya saja. 


Selanjutnya
Sebelumnya

0 comments: